Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Pertamina Klaim Kilang RFCC Cilacap Bisa Produksi 412 Ribu Barel Per Hari

KAMIS, 07 MEI 2015 | 09:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Pertamina (Persero) akan mengoperasikan kilang Re­sidual Fluid Catalytic (RFCC) tahap I di Cilacap pada Juli 2015. Kilang tersebut, dapat menambah produksi menjadi 412 ribu barel per hari.

Direktur Pengolahan Per­tamina Rachmad Hardadi men­gatakan, kilang RFCC mampu memproduksi bahan bakar gaso­line setara RON 92 (Pertamax), dan bisa meningkatkan produk­si elpiji nasional, menambah produk bahan bakar minyak serta meningkatkan marjin kilang.

"Kilang baru tersebut, akan ada penambahan produksi di unit Refinery IV Cilacap dari sebelumnya 350 ribu barel per hari menjadi 412 ribu barel per hari. Targetnya, Agustus sudah bisa diproduksi," terangnya.

Dijelaskannya, kapasitas kilang RFCC saat ini masing-masing untuk Pertamax seban­yak 62.000 bph, elpiji 10.000 bph dan propylene sekitar 5.177 bph, LPG sekitar 11.625 bph, hingga produk C5 dan gasoline mencapai 37.586 bph.

Dengan adanya tambahan ha­sil produksi tersebut, diharap­kan pihaknya dapat mengurangi impor HOMC yakni bahan bakar minyak (BBM) berkadar RON tinggi.

"Kapasitas pengolahan kilang RFCC akan sesuai dengan volume yang ditargetkan. Di mana kapasitas 350.000 barel itu, 45 persen kapasitasnya untuk memproduksi solar," jelasnya.

Sebelumnya, proyek RFCC telah melakukan pemasan­gan tiang pancang pertama pada November 2011 lalu, dengan nilai investasi 850 juta US dolar atau setara sekitar Rp 11 triliun.

Awalnya, Pertamina menar­getkan pembangunan proyek tersebut, selesai pada Desember 2014 sehingga jadwal pengoperasiannya baru akan terlaksana akhir 2015 dengan konsor­sium PT Adhi Karyah (Persero) Tbk dan Goldstar Co. Ltd dari Korea Selatan.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara, revitalisasi kilang-kilang minyak yang dimiliki pertamina seharusnya sudah dilakukan sejak lima atau 10 tahun lalu. Sebab, kondisi kilang saat ini membuat produksi minyak tidak maksimal.

"Kilang minyak yang ada perlu di upgrade secepatnya, agar bisa lebih maksimal, efisiensi juga bisa meningkat. Kalau itu dilakukan lima, atau 10 tahun lalu, kita bisa mengu­rangi impor bahan bakar minyak," ujarnya kepada RakyatMerdeka, kemarin.

Bekas anggota DPD RI ini mengatakan, kebutuhan bahan bakar minyak terus meningkat setiap tahunnya antara enam sampai tujuh persen. Sehingga, selain melakukan revitalisasi juga harus diimbangi pembangunan kilang-kilang baru yang tersebar di beberapa daerah.

"Kalau ingin menekan im­por, total produksi yang harus dihasilkan Pertamina minimal 1,5 juta barel per hari (bph). Kalau sekarang hanya sekitar 1,1 juta bph, tapi karena kondisi kilangnya sudah lama tidak di upgrade hanya bisa menghasil­kan sekitar 800 ribu barel per hari. Makanya, impor kita juga tinggi," katanya. ***

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Herman Deru Senang Narasumber Retret Prabowo hingga Mantan Presiden

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:40

Pramono-Rano Perintahkan JIS Jadi Kandang Persija

Sabtu, 22 Februari 2025 | 05:18

Perluasan Transjakarta Jabodetabekjur Pangkas Macet

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:29

Menjelang Ramadan, Harga Cabai di Bandar Lampung Makin Pedas

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:15

Legislator Kebon Sirih Kawal 12 Program Prioritas Pramono-Rano

Sabtu, 22 Februari 2025 | 04:04

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

Rano Karno Blusukan ke Rusunawa

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:14

Retret Kepala Daerah Punya Legal Basis Kokoh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:07

Nekat Study Tour, Kepsek di Jabar Langsung Dinonaktifkan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:43

Halal Kulture Distrik Jakarta Suguhkan Energi Baru Muslim Muda

Sabtu, 22 Februari 2025 | 02:28

Selengkapnya