. Bupati Cirebon, Sunjaya Purawadi harus mundur dari jabatannya. Sebagai Bupati, Sunjaya tidak becus mengurus rakyat yang terus merasakan kebanjiran gara-gara tanggul jebol di wilayah Cirebon timur.
Hal itu sebagaimana disuarakan oleh ratusan massa yang tergabung dalam Komite Masyarakat Cegah Bencana (KMCB). Mereka menyuarakan itu langsung di depan kantor Bupati di kawasan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (4/5).
Dalam aksinya mereka juga membawa spanduk, keranda mayat dan berorasi. Keranda mayat dibakar sebagai simbol matinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon yang tidak peduli rakyat.
Massa yang terdiri dari orangtua, pemuda, remaja, ibu-ibu dan anak-anak ini meminta Bupati untuk secepatnya memperbaiki tanggul Kali Bangka atau Sungai Bangka Deres. Sejak jebol banjr terus merendam empat desa di sekitarnya.
"Bupati jangan tidur terus. Bupati harus turun ke jalan. Kalau Bupati tak becus mengurus rakyat, ya mundur saja. Oleh karena itu, kami datang ke sini ini adalah klimaks. Kami ingin tanggulnya diberesi, karena tidur rakyat tidak nyenyak," kata perwakilan KMCB Qorib Magelung Sakti, SH seperti diberitakan
RMOL Jabar.
Qorib menjelaskan, tadi malam saja banjir hampir 1 meter. Pemerintah harusnya turun ke lokasi, cek dan lihat kondisi di sana sebenarnya. "Jangan katanya-katanya. Kalau pemerintah turun, tak mungkin bergejolak masyarakat seperti ini. Banjir melanda 4 desa," kata Qorib, kesal.
Empat desa itu, kata Qorib, yakni Desa Japura Kidul, Japura Lor, Japura Pakih, dan Rawaurip karena tanggul jebol sekitar 500 meter. "Kami meminta presiden turun tangan langsung. Kita doakan agar tak lama-lama memimpin Cirebon karena Bupati Cirebon tidak peduli," jelas Qorib.
Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon, Adil Prayitno memohon maaf karena Bupati Cirebon tidak bisa menemui masyarakat karena sedang memantau UN SMP.
"Dengan PSDAP akan tinjau secepatnya kalau tidak hari ini, berarti besok. Nanti akan dirapatkan," tandas Adil.
[sam]