Berita

Bisnis

Bulog Dipuja dan Dicerca

SENIN, 04 MEI 2015 | 15:57 WIB | LAPORAN:

Isu revitalisasi, copot direktur utamanya, hingga pembubaran Bulog hampir setiap saat menghiasi media dari bulan ke bulan sejak lengsernya Suharto sebagai presiden hingga sekarang. Korupsi yang menyelimuti unsur pimpinan Bulog pun sangat kerap terjadi.

Anggota Komisi IV DPR yang bermitra dengan Bulog,Andi Akmal Pasluddin menjabarkan, sejak kepemimpinan Jokowi, dirut Bulog warisan SBY, Sutarto Ali Muso masuk pensiun pada 20 November 2014, sehingga lembaga ini dipimpin pelaksana harian. Pada 2 Januari 2015, mantan salah satu direktur BRI, Lenny dilantik meneg BUMN sebagai dirut Bulog yang baru.  

Namun sejak kepemimpinan Lenny, harga beras tidak terkendali tingginya, sehingga memicu berbagai kalangan seperti mantan dirut Bulog era Gus Dur, Rizal Ramli angkat bicara bahwa dugaan pemerintah mengangkat orang perbankan memimpin Bulog agar lebih baik, ternyata meleset. Revitalisasi atau tuntutan Bulog dibubarkan pun menjadi hiasan di bulan Maret 2015.


"Kami telusuri dan pelajari, prototype Bulog ini berawal pada logistik produk perkebunan. Ketika diterapkan pada tanaman pangan, seperti ada kesulitan besar pada penerapan, sehingga manajemen logistik pangan nasional kita selalu tidak ada penyelesasian," jabar anggota DPR Komisi IV DPR, Andi Akmal Pasluddin.                                                                              
Ia pun mengapresiasi salah satu deputi BUMN era SBY bidang agroindustri, yang memunculkan ide BUMP (Badan Usaha Milik Petani), yang dikonsep secara menggurita di seluruh tanah air, kemudian menginduk pada Bulog sebagai pimpinannya. Namun konsep ini terpental jauh, karena tidak ada dukungan pada kekuasaan yang lebih besar, yang pada akhirnya sedikit demi sedikit mulai sirna ide tersebut.

Padahal, lanjut legislator  PKS ini, selain dapat membangun instrumen Bulog yang lebih kokoh, secara bersamaan dapat mengangkat harkat martabat petani Indonesia secara ekonomi sehingga petani dapat meningkat kualitas kehidupannya.

"Bulog ini lembaga strategis pangan yang unik. Banyak yang berharap besar dengan adanya lembaga ini, akan mampu berperan besar sebagai stabilisator pangan nasional," kata Andi Akmal.

Beras, sebagai logistik utama yang mengisi gudang Bulog, melibatkan jutaan kinerja petani-petani kecil. Jika dikelola secara industri seperti Thailand dan Vietnam, ia yakin akan mampu mengalahkan industri sawit nasional. Dan kegiatan impor beras yang selama ini menghiasi negara ini dapat segera distop, bahkan akan memiliki kemampuan melakukan ekspor beras reguler.

"Kami berharap, Bulog dijadikan pemerintah sekarang menjadi lembaga strategis kedaulatan pangan dalam arti sesungguhnya, dengan memperkuat kedudukan lembaga ini langsung di bawah presiden, meningkatkan kinerja sesuai dengan harapan rakyat, tidak ada lagi isu korupsi menyelimuti Bulog, hingga keberadaan lembaga ini menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia yang sangat tergantung pada beras sebagai makanan pokoknya," ujar Andi Akmal mengakhiri.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya