Berita

Manny Pacquiao/net

Nusantara

Bupati Dedi: Pendidikan Berkarakter Lahirkan Manny Pacquiao Sebagai Petinju Kelas Dunia

SENIN, 04 MEI 2015 | 12:27 WIB

Perjalanan hidup petinju kelas dunia, Manny Pacquiao menarik simpati Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Ternyata Manny Pacquiao, petinju dengan segudang prestasi dunia itu, di masa kecilnya adalah seorang anak miskin dari Filipina.

Sebagaimana yang ditulis dalam otobiografinya, kehidupan Pacquiao di masa kecil sangat menyentuh. Pacquaio dan ibunya harus naik turun gunung setiap hari dalam beraktivitas.


Tapi ternyata kebiasaanya naik turun gunung itulah yang membuat kaki Pacquiao menjadi kuat sehingga dapat gesit bergerak di arena tinju.

"Sekarang saya baru sadar bahwa tidak ada mesin di zaman modern ini atau gym yang bisa menandingi trek gunung yang saya harus lalui saat kecil," kata Pacquiao dikutip dari sebuah sumber.

Dari kisah hidup Pacquiao itu Bupati Dedi menangkap suatu spirit dan nilai yang bisa menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa ini untuk maju.

Karena dari kisah masa kecil Pacquiao itu, Bupati Dedi menyimak suatu proses penempaan diri sehingga Pacquiao terdidik menjadi petinju kelas dunia.

Bupati Dedi menilai ketika Pacquiao naik turun gunung sewaktu kecil. Tubuhnya bergerak. Pacquio kecil tumbuh lewat bersenyawa dengan gunungnya. Interaksinya dengan alam itu membuat Pacquiao menempa ilmu sehingga terdidik menjadi petinju kelas dunia.

"Di Purwakarta inilah yang disebut pendidikan berkarakter," ujar Bupati Dedi seperti diberitakan RMOLJabar.Com, kemarin.

Pendidikan berkarakter dapat berarti suatu proses penempaan anak, sehingga bersenyawa dengan alamnya.

"Ketika anak bersenyawa dengan alamnya, anak bersenyawa dengan airnya, tanahnya, udaranya dan mataharinya sehinga melahirkan suatu watak kebudayaan yang beridentitas dalam dirinya," ungkapnya.

Diketahui, model pendidikan berkarakter ini sudah diterapkan di Purwakarta sejak Bupati Dedi menjabat. Pendidikan berkarakter diterapkan lewat kebijakan dan berbagai program pendidikan.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya