garin nugroho-buya syafii/net
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie merasa beruntung menghadiri peluncuran buku "Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan" (edisi revisi) karya Ahmad Syafii Maarif di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, tadi malam.
"Sebuah kehormatan bs hadir," ujar Grace lewat akun Twitter-nya @grace_nat dengan tagar #80tahunBuya.
Selain Grace, hadir sejumlah tokoh dalam acara peluncuran buku Buya Syafii yang digelar Maarif Institute tersebut. Antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, Sofyan Wanandi, Rizal Sukma, Jusuf Wanandi, Clara Juwono, Frans Magnis Suseno, dan Lie Kamadjaya.
Menurut Grace, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang akrab disapa Buya Syafii itu merupakan sosok guru bangsa. Terbukti, di usia yang pada 31 Mei 1935 mendatang genap berusia 80 tahun, Buya Syafii terus memberikan keteladanan yang terbaik untuk bangsa ini.
"Buya bukan tokoh biasa, setiap kata yg mengalir dari suaranya, seakan mengisi ruang2 yg kosong yg tdk bs diisi orasi manapun," jelas mantan presenter
TVOne ini.
Salah satu pelajaran yang didapat dari Buya Syafii adalah pentingnya konsistensi.
"Ungkapan Buya yg selalu sy ingat 'telah lama bersimpang jalan antara perkataan dgn perbuatan' Buya menjaga lisan dan laku," ungkapnya.
"Sang Guru yg tak pernah surut dan taku," sambungnya.
Makanya dia menyambut baik peluncuran buku tersebut. "Dalam suasana yg egaliter, sebuah buku penting, manuskrip seorang tokoh Bangsa. Sbg PENGINGAT tentang keutamaan kemanusiaan," kicaunya.
Karena baginya, keberadaan tokoh asal Minang tersebut sebuah anugerah dan rahmat bagi Indonesia. Dia pun mendoakan agar Buya Syafii diberikan panjang umur.
"Dlm detik yg sunyi, wkt doa didengar jernih. Doa sy utk Buya, Tuhan berikan umur yg panjang. Jelmakan sejuta Buya utk kami," tandasnya.
[zul]