Jajaran Polresta Tasikmalaya terus melakukan penumpasan geng motor. Untuk membuat jera, polisi kini mempunyai cara jitu. Salah satunya yakni setiap geng motor yang ketangkap, rambutnya digunduli.
Seperti kemarin malam, sekitar sepuluh anggota geng motor tidak bisa berkutik. Meski beberapa diantaranya sempat memelas kepada polisi agar tidak digunting rambutnya, tetap saja polisi tidak menggubrisnya.
Ceritanya berawal kala warga Bojong Kaum Mitra Bhatik, Panglayungan Kota Tasikmalaya merasa resah dengan konvoi puluhan anggota geng motor. Ya, mereka bolak balik seperti mencari sasaran sambil mengacung-ngacungkan senjata tajam. Takut terjadi korban, sesepuh kampung mengontak aparat kepolisian.
Baru saja mobil truk Dalmas sampai di ujung Jalan Bojong Kaum, kawanan geng motor tersebut mengetahuinya. Mereka tancap gas. Polisi tidak membiarkan begitu saja. Pengepungan dilakukan. Kawanan anggota geng motor kocar kacir masuk gang.
Polisi akhirnya menyisir jalanan dan gang sempit. Hasilnya, enam orang anggota geng motor Black Baron berhasil dibekuk.
Menurut Kabag Ops Polresta Tasikmalaya Kompol Ricky Lesmana, setelah melihat kendaraan aparat, mereka lari berpencar. Sebagian dari mereka sembunyi dekat masjid. Malah ada yang pura-pura mengambil air wudlu. Ketika ditanya anggota kami, dia mengaku hendak salat tahajud. Kita tidak percaya begitu saja. Setelah didesak akhirnya diketahui dia anggota geng motor Black Baron,†kata Ricky.
Enam orang anggota geng motor yang ditangkap kemudian diperintahkan untuk berdiri berjejer di depan Pos Polisi Cipedes. Disana rambut kawanan yang kerap meresahkan warga ini digunduli.
Setelah semua terlihat rambutnya tidak beraturan, mereka dinaikan ke truk Dalmas. Baru saja mobil truk akan berangkat, di ujung gang terdengar teriakan warga memanggil-manggil polisi.
Rupanya warga mendapati beberapa remaja tidak dikenal tengah berkerumun tak jauh dari kos-kosan. Ketika ditanya polisi para remaja ini mengaku warga Bojong Kaum dan mereka tengah melakukan tugas ronda malam. Tapi setelah kartu identitasnya diperiksa, ternyata empat remaja bukan warga Bojong Kaum. Polisi kemudian memeriksa hand phonenya. Ternyata kawanan ini anggota geng motor BSC. Nasib serupa terjadi pada mereka; rambutnya digunduli polisi.
Dugaan polisi, anggota geng motor Black Baron mengincar kawanan geng motor BSC yang tengah berkumpul di salah satu kostan. Tapi sebelum penyerangan terjadi, polisi keburu membubarkannya.
"Ini semua berkat laporan warga yang peka terhadap lingkungannya. Saya harap hubungan yang baik antara warga dengan polisi ini akan terus dipertahankan. Memang aksi brutal geng motor di Tasikmalaya, sudah cukup meresahkan. Jadi kita perlu formula khusus agar mereka jera," kata Ricky.
[zul]