Berita

peradi

Nusantara

Polrestabes Makassar Bantah Keamanan Munas II Peradi Tak Terjamin

MINGGU, 29 MARET 2015 | 14:30 WIB | LAPORAN:

. Musyawarah Nasional (Munas) II Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) akhirnya ditunda pelaksanaannya tiga hingga enam bulan mendatang.

Penundaan Munas itu disampaikan Ketua DPN Peradi Otto Hasibuan kepada wartawan. Salah satu alasan penundaan Munas adalah kondisi keamanan Munas yang tak terjamin.

Alasan keamanan Munas yang tak terjamin ini sontak membuat aparat kepolisian bertanya-tanya. Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Ferry Abraham, bahkan membantah pernyataan dilontarkan Otto Hasibuan tersebut.


Menurut Ferry, situasi keamanan saat Munas II Peradi dibuka Kamis (26/3) hingga Jumat (27/3) malam, sepenuhnya berjalan kondusif.

"Tidak (benar) sama sekali. Kita kan pantau terus situasinya. Kegiatannya aja belum dilanjutkan begitu dibuka kemarin. Belum juga ada pukul-pukul meja, atau bentrok. Itu aja belum. Bagaimana mau dibilang keamanan tak terjamin," tegas Ferry saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon beberapa saat lalu, Minggu (29/3).

Ferry mengatakan, Ketua Panitia Munas II Peradi sendiri menyatakan bahwa situasi Munas aman, lancar, dan terkendali. Kalau pun ada masalah, hanya masalah internal advokat semata.

"Waktu itu saya sempat tanya juga kepada Ketua Panitia, apakah ada masalah keamanan? Dijawab tidak ada," tutur Ferry.

Bahkan, lanjut Ferry, pernyataan senada juga disampaikan Panitia Munas II Peradi di depan Kapolda Sulsel dan Kabag Ops bahwa situasi Munas berjalan aman dan lancar, tidak ada persoalan keamanan.

"Tidak mungkin kami tidak berupaya maksimal untuk mengamankan Munas. Kita di sini sudah terbiasa menghadapi bentrokan, persoalan keamanan, dan semuanya mampu kami tangani dengan baik," kata Ferry.

Pelaksanaan Munas II Peradi sendiri, sambungnya, turut dipantau pihak kepolisian melalui CCTV. Tak ada persoalan gangguan keamanan yang berarti.

"Kita kan pantau juga melalui CCTV. Belum dilanjutkan kegiatan Munas, mereka kumpulkan DPC-DPC dan tanda tangani penundaan. Dikatakan alasan keamanan, kemudian ditunda. Seharusnya kan tidak seperti itu," demikian Ferry. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya