Berita

jokowi dan iriana/net

Bisnis

Untuk Kerjasama Ekonomi, Jokowi Sepekan Kunjungan ke Jepang dan China

SABTU, 21 MARET 2015 | 10:46 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Mulai besok (Minggu, 22/3), Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja akan melakukan kunjungan kerja ke Jepang dan Republik Rakyat China atau Tiongkok.

Kunjungan akan berlangsung hingga Sabtu pekan depan (28/3). Kemarin, dalam pernyataan ke wartawan di Yogyakarta, Jokowi mengatakan bahwa kepentingannya ke Jepang untuk investasi dan perdagangan.

Jokowi mengatakan hanya ingin hasil konkret dari pertemuan itu. Contohnya, ada capital in flow ke Indonesia, utamanya di bidang infrastruktur, seperti pelabuhan, bandara, kereta api, atau jalan tol.


Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arrmanatha Nasir, mengatakan tujuan utama kunjungan presiden besok sampai Sabtu depan adalah untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dengan Jepang dan Tiongkok, utamanya sektor ekonomi.

"Kunjungan kerja ini dilakukan untuk menekankan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Jepang dan Tiongkok,” kata Arrmanatha kepada wartawan di kantor Kemenlu, Jakarta, kemarin, dikutip dari situs sekretariat kabinet.

Menurut Kemenlu, Jepang merupakan mitra strategis Indonesia dalam 10 tahun terakhir, dan mitra dagang terbesar ketiga dengan nilai perdagangan sebesar 40,2 miliar dolar Amerika Serikat. Jepang juga merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai (investasi) sekitar 2,7 miliar dollar AS pada 2014.

"Selain itu, jumlah wisatawan Jepang yang datang ke Indonesia mencapai 480 ribu sehingga Jepang menempati posisi terbesar kelima," papar Arrmanatha.

Dalam kunjungan kerja ke Jepang, menurut Arrmanatha, Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan pertemuan dengan Kaisar Jepang dan menghadiri forum bisnis dengan 1.000 pengusaha Jepang.

Sementara dalam kunjungan ke China pada 26 Maret, Presiden Jokowi akan melaksanakan kunjungan kenegaraan menghadap Presiden Xi Jinping.

Ia menyebutkan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok mencapai 48 miliar dolar AS, sementara nilai investasi Tiongkok di Indonesia mencapai 800 juta dolar AS. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya