Berita

Politik

Rieke: Agen TKI yang Tewas di Hong Kong Sering Bermasalah

SELASA, 17 MARET 2015 | 13:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menyoroti kasus tewasnya Elis Kurniasih (33), TKI asal Bandung Jawa Barat, yang meninggal dunia setelah 6 hari koma akibat kejatuhan beton gedung penampungannya di Hong Kong.

Dalam catatan Rieke, Elis diminta untuk menempati penampungan milik agensi Sun Light Employement di Hong Kong saat mengurus visa kerjanya yang baru turun pada 5 Maret 2015.

Elis wafat setelah tertimpa beton penyangga AC penampungan Agensi Sun Light Employement seberat 60 Kg. Ia sempat koma dan dirawat di Pamela Youde Nethersole Eastern Hospital, Chai Wan, Hong Kong, sebelum akhirnya meninggal kemarin sore.


Menurut Rieke, agen Sun Light termasuk agen penyalur pembantu rumah tangga (PRT) skala besar di Hong Kong. Buruh migran yang disalurkan mayoritas dari Indonesia. Agen ini kabarnya mempunyai kerja sama dengan beberapa PJTKI di Indonesia.

"Kondisi penampungan hanya memiliki satu toilet dan satu kamar untuk kurang lebih 50 orang buruh migran, dan satu toilet serta satu kamar khusus untuk staf. Para TKI tidur di lantai berdesak-desakan," jelas politisi PDI Perjuangan ini dalam rilisnya, Selasa (17/3).

Penyalur PRT ini banyak dilaporkan, mulai dari tindakan kasar, hingga penyitaan dokumen paspor dan kontrak kerja. Bila TKI hendak mengambil dokumen, maka ia harus bayar. Agen ini juga sering memprovokasi majikan untuk memecat TKI saat kewajiban potongan gaji sudah hampir habis. Akibatnya, para TKI bekerja setahun lebih hanya untuk membayar potongan gaji pada agen.

Dan menurut informasi dari para TKI di Hong Kong, lanjut Rieke, sejak tahun 2010 lalu konsulat RI tidak memperbolehkan TKI untuk mengurus proses perpindahan dan perpanjangan kontrak kerjanya secara mandiri, melainkan harus melalui agen. Dan selama proses ini, TKI harus berada di penampungan agen yang kondisinya memprihatinkan.

"Selama proses pengurusan kontrak kerja ini, TKI tidak dalam lindungan Negara Indonesia karena tidak ada akomodasi, gaji yang masih dipotong dan, paspor yang masih ditahan," katanya.

Diketahui juga bahwa Elis menginap di asrama agen itu untuk menunggu jadwal kerja baru. Sayangnya, gedung tempat penampungannya itu diketahui telah berumur lebih dari 40 tahun. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya