Berita

yugi prayanto/net

Bisnis

RUPIAH MELEMAH

KADIN Desak Pemerintah Lindungi UKM Kelautan dan Perikanan

SABTU, 14 MARET 2015 | 19:08 WIB | LAPORAN:

Pemerintah Indonesia diminta untuk memberikan perlindungan kepada pengusaha kecil dan menengah yang terdampak pelemahan rupiah. Utamanya, dunia usaha yang berorientasi pada impor.

Begitu kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industrui (KADIN) Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (14/3).

"Pemerintah harus melindungi UKM sektor Kelautan dan Perikanan, utamanya dalam memastikan stabilitas makroekonomi yang terjaga," ujarnya.


Menurut dia, sebenarnya kalangan pengusaha sektor Kelautan dan Perikanan level atas, juga mengalami dampak serius akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Namun biasanya, kata dia, pengusaha kelas atas telah memiliki kesepakatan awal dengan pihak bank tentang hedging atau nilai lindung utang mereka. Sehingga cicilan dan nilai pembayaran utang bisa diselesaikan meski membutuhkan waktu lama.

"Jadi pengusaha besar biasanya telah mengadakan kesepakatan dengan perbankan dengan sistem hedging sejak awal usahanya," jelas dia.

Dijelaskan Yugi, pelemahan nilai tukar rupiah sangat merugikan banyak pihak di Indonesia. Misalnya, nelayan yang membutuhkan penggantian sparepart kapalnya, akan merasakan dampak keras dari akibat pelemahan rupiah. Karena pembelian sparepart kapal harus melalui impor.

Selain itu, dampak pelemahan rupiah juga dirasakan oleh pengusaha perikanan berorientasi impor yang bahan bakunya harus diimpor dari luar negeri. Diantaranya, pakan ikan dan impor ikan berkelas dari luar negeri seperti ikan Salmon, King Crab Alaska yang harus segera mengubah tarifnya. Sebab jika tidak segera mengubah tarifnya, maka pengusaha tersebut akan semakin tertekan dengan pelemahan rupiah yang terus berlanjut.

"Kalau tidak ada adjustment segera, maka akan semakin berat. Mau sampai berapa hitungan dolar Amerika saat ini, semakin sulit ditebak," katanya lagi.

"Kami mengingatkan dengan keras kepada pemerintah, jangan ada lagi statement yang mengatakan bahwa kita masih aman di bahwa Rp 15 ribu. Karena spekulan akan bermain lagi untuk memainkan kurs rupiah. Intinya, pelaku usaha maunya stabil, tapi harus ada kejelasan sampai di level berapa angka rupiah," tandas Yugi. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya