Berita

Politik

Pengamat: Ide Menjauh dari Kekuasaan yang Membuat Golkar Pecah

SABTU, 14 MARET 2015 | 09:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Partai Golkar harus diakui sebagai partai paling dewasa di antara semua partai politik di Indonesia. Namun perpecahan yang terjadi di Golkar kali ini adalah pelajaran sangat berharga untuk proses politik berdemokrasi.

Analis komunikasi politik Hendrio Satrio mengatakan, perpecahan di Golkar terjadi berawal dari ide untuk menjauhkan partai dari kekuasaan.

"Kalau dilihat dari sisi akademis, politik ini berujung kekuasaan. Kalau menjauh dari kekuasaan maka akan terjadi dua kubu pemikiran seperti terjadi di Golkar ini," kata Hendri dalam diskusi membahas peran negara dalam konflik partai politik di Cikini, Jakarta, Sabtu (14/3).


Menurut dia, ide menjauh dari kekuasaan yang digagas kelompok Aburizal Bakrie alias Ical belum tentu menyenangkan pihak lain di dalam partai dari kubu Agung Laksono.

"Garis politik Golkar berada di kekuasaan, belum pernah ada di oposisi sehingga yang terjadi sekarang ini, seperti Bang Yorrys (Waketum Golkar versi Munas Jakarta) bilang ini untuk mengambalikan garisnya Golkar," ujar Hendri.

Yorrys yang berada dalam diskusi tersebut sebelumnya mengatakan bahwa Golkar adalah parpol yang pertama kali mengurus persoalan internal sesuai aturan UU Parpol, yaitu membawa konflik internal ke Mahkamah Partai.

"Ketika kami dari tim penyelamat Partai Golkar melihat Golkar di bawah Aburizal Bakrie tidak demokratis, ada intimidasi, lahirlah Tim Penyelamat Partai Golkar. Kemudian dari itu Aburizal memaksakan kehendak melaporkan kami ke pengadilan dan hakim menolak menanganai kasus itu sesuai UU nomor 2 tahun 2011," jelasnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya