Berita

adian napitupulu/net

Politik

Pendukung Jokowi: Terpuruknya Rupiah Saat Ini Tidak Mengkhawatirkan

SABTU, 14 MARET 2015 | 07:00 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Pernyataan yang membela melemahnya rupiah di era pemerintahan Joko Widodo menyebar dari tokoh muda bekas aktivis mahasiswa, Adian Napitupulu, yang kini menjadi politisi PDI Perjuangan di DPR RI.

Dalam pesan berantai yang disebarkan Adian dan timnya, anggota Komisi III DPR yang juga Sekjen Pena 98 itu seolah menyalahkan beberapa pengamat dan media yang seolah mengatakan situasi saat ini seolah-olah telah menyerupai situasi krisis ekonomi tahun 1998.

"Bahwa ketika hari ini nilai tukar Rupiah tembus Rp 13.000 maka situasi menyerupai krisis 1998," kata Adian.


Adian lalu menyertakan data bagaimana fluktuasi rupiah dari zaman Soeharto, Habbibie, Gus Dur, Megawati, SBY dan Jokowi. Pada tahun 1997 pemerintah Soeharto mematok nilai tukar Rupiah pada angka Rp 2.500. Pada Januari 1998, pemerintah mematok Rupiah di angka Rp 4.000, namun pada 22 Januari  1998 Rupiah tembus melewati Rp 17.000. Pada pemerintahan Habbie dan Gus Dur fluktuasi Rupiah juga masih tidak stabil, bahkan dalam era pemerintahan Gus Dur Rupiah sempat menyentuh Rp 15.000.

Pada akhir masa pemerintahan Megawati nilai tukar Rupiah stabil di kisaran Rp 8.000 per 1 dolar AS.

Di era pemerintahan SBY, Rupiah juga naik turun. Pada Agustus 2005 Rupiah sudah naik Rp 2.000 dari akhir 2004 dan melewati Rp 10.000. Pada 26 November 2008 bahkan sempat mencapai Rp 12.900, per 1 dolar AS yang kembali terulang pada bulan November 2013. Di akhir pemerintahan SBY, 20 Oktober 2014, nilai tukar Rupiah berada di angka Rp 12.041.

Di hari pertama pemerintahan Jokowi, Rupiah berada di angka Rp 12.041 dan pada hari ini tembus ke angka Rp 13.156.

"Jadi jika kita membandingkan nilai tukar Rupiah di enam pemerintahan maka situasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar hari ini, walaupun dalam 4 bulan naik Rp 1.115 menjadi Rp 13.156, tampak bukan sesuatu yang mengkhawatirkan," terangnya.

Alasannya, menurut Adian situasi kini sungguh jauh berbeda dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah di tahun 1998 yang dalam hitungan hari melonjak sebesar Rp 13.000 yaitu dari Rp 4.000, menjadi Rp 17.000. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya