Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Beras Mahal, Permintaan Daging Ayam Merosot

SELASA, 10 MARET 2015 | 15:20 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kenaikan harga beras berpengaruh pada minimnya permintaan konsumen terhadap daging ayam.

Meski harga daging ayam alami penurunan, pantauan RMOL Sumsel di lapangan menemukan kalangan pedagang ayam potong yang mengeluhkan sepinya pembeli.

Markona (42), salah satu pedagang ayam potong di Pasar KM 12 Palembang, mengeluhkan penjualan daging ayam potong yang sepi di beberapa hari terakhir.
Walau harga daging ayam potong turun menjadi Rp 20.000-Rp 21.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 25.000-Rp 27.000 per kilogram, tetap saja ayam potong dagangannya masih menumpuk.

Walau harga daging ayam potong turun menjadi Rp 20.000-Rp 21.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 25.000-Rp 27.000 per kilogram, tetap saja ayam potong dagangannya masih menumpuk.

"Sudah lebih dari seminggu kondisi kurangnya permintaan ayam potong. Kami tidak tahu kenapa, mungkin karena harga beras naik. Jadi, orang lebih mengutamakan membeli beras dengan lauk seadanya," ungkapnya.

Nelly (52), pemilik peternakan ayam di kawasan Soak Simpur, Kecamatan Sukarami, Palembang, juga mengatakan permintaan ayam potong sudah lebih dari sepekan alami penurunan.

Jika biasanya saat musim panen dirinya selalu kekurangan akibat permintaan yang tinggi, di musim panen kali ini ayam potong di kandang miliknya masih menumpuk.

"Sekarang sudah panen. Namun, ayam potong masih belum habis," aku Nelly.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Palembang, Juni Haslani, mengatakan, harga daging ayam potong sedikit mengalami penurunan sejak pekan lalu.

Namun, penurunan bukan hanya terjadi pada daging ayam potong. Beberapa harga komoditas lain juga alami penurunan.

"Bukan cuma ayam potong yang harganya mengalami penurunan. Beberapa komoditas seperti sayur-sayuran juga turun," jelasnya.

Juni mengatakan, penurunan harga beberapa  bahan pokok seperti sayur-sayuran dan ayam potong disebabkan karena saat ini sedang masuk musim panen. Di sisi lain, permintaan tidak sesuai dengan suplai barangnya.

Juni menambahkan bahwa pihaknya rutin melakukan pengecekan harga di lima pasar tradisonal di Palembang, antara lain pasar Cinde, Lemabang, dan Sekanak.

"Pemantauan rutin dilaksanakan setiap hari. Bila ada harga yang melonjak tinggi, kami segera panggil perwakilan pedagang apa penyebabnya," jelasnya. [ald]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya