Berita

ilustrasi/net

Kedai Kopi: Rakyat Mulai Ragukan Jokowi-JK

SENIN, 09 MARET 2015 | 16:18 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Jajak pendapat terbaru kembali menunjukkan tingkat kepercayaan publik yang terpuruk terhadap pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Hal ini terkuak dari survei periode 5-8 Maret 2015 yang digelar Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi). Polling ini diwadahi situs www.uneg2politik.com.

Polling digelar dengan pertanyaan tunggal "Apakah anda yakin pemerintahan Jokowi-JK akan mampu menyelesaikan masalah hukum, korupsi, ekonomi dan kesejahteraan rakyat 5 tahun ke depan?".


Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina yang menjadi juru bicara Kedai Kopi, Hendri Satrio, menjelaskan bahwa responden adalah pengunjung web www.uneg2politik.com tanpa preferensi politik pada pemilu 2014.

Tercatat 462 netizen berpartisipasi dalam polling ini. Sebanyak 254 responden (54,98 persen) memilih tidak yakin dan hanya 208 (45,02 persen) yang yakin kepada pemerintahan Jokowi-JK.

Sepertinya netizen terpengaruh beberapa fenomena politik belakangan ini. Yaitu, penyelesaian konflik KPK-Polri, fenomena kejahatan begal motor, kecaman dunia internasional terhadap hukuman mati, harga beras yang tinggi dan melemahnya rupiah. Kedai Kopi pun menengarai keraguan netizen disebabkan ketidaktegasan dan lamanya pengambilan keputusan Jokowi dalam perselisihan KPK-Polri. Padahal, kebijakan Jokowi mendapat respons positif dari sisi ekonomi.

Masalah korupsi jadi perhatian utama karena tanpa keberhasilan pemberantasan korupsi pemerintahan Jokowi-JK akan terus mendapat nilai minus. Independensi Jokowi dari elite partai pengusung juga sempat mengemuka termasuk kenaikan harga sembako yang melambung tinggi sebagai faktor yang membuat responden ragu.

"Hasil polling ini harus segera disikapi oleh pemerintahan Jokowi-JK mengingat saat ini baru 5 bulan pemerintah bekerja. Bila mengacu pada hasil Pilpres 2014 lalu, tentu hasil polling ini menjadi alarm awal," ujar Hendri lagi.

Baca juga: LSI: 53,71 Persen Publik Tidak Puas Kinerja Jokowi-JK [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya