Berita

Publika

Menilik Pemberdayaan Kerang Hijau di Serang Banten

KAMIS, 05 MARET 2015 | 18:03 WIB

SIANG itu matahari begitu terik, namun panasnya cuaca kala itu tak menyurutkan semangat para ibu tangguh yang tengah membantu mengupas kerang hijau, di kawasan Kampung Rujak Beling RT 03/17 Desa Margaluyu, Serang, Banten. Tumpukan kerang yang terlihat menggunung itu setiap harinya diproduksi. Dari mengupas kerang hijau inilah, para ibu tangguh ini mampu memperoleh penghasilannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Desa Margaluyu, merupakan salah satu wilayah yang dikenal dengan sebutan kampung nelayan di Serang, Banten. Di kawasan ini pula, budidaya kerang hijau menjadi matapencaharian utama bagi masyarakatnya. Namun seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat setempat yang beralih ke profesi lain dalam mencari penghasilan seperti, buruh bangunan, ojek, hingga mengais rezeki di negeri orang.

Tak ingin pemberdayaan kerang hijau di wilayah tersebut lenyap begitu saja, Dompet Dhuafa melalui Masyarakat Mandiri (MM) berupaya membantu menggairahkan kembali pemberdayaan kerang hijau dengan membentuk, mendirikan dan mengelola sebuah lembaga lokal Ikhtiar Swadaya Mitra (ISM) bernama Sinar Abadi, mengelola, serta melakukan pendampingan program.


"Program ini pemetik manfaatnya ada dua, yang pertama dari nelayan kerang sama ibu-ibu rumah tangga yang membantu mengupas kerang di sini," ujar Livson Zulkah, pendamping program Masyarakat Mandiri Dompet Dhuafa wilayah Serang.

Livson menuturkan, selain menggairahkan pemberdayaan kerang hijau, program pendampingan yang telah berjalan sejak akhir 2012 ini juga berusaha membuka penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat. Dalam sehari, sekitar 10 ibu-ibu telah bersiap membantu mengupas kerang hijau yang telah selesai dipanaskan.

"Upah mereka (para ibu) hitungannya per kilo. Jadi satu kilo kita hargai dengan Rp 2.500. Misal dalam sehari, mereka bisa menghasilkan 15-30 kilo," terang Livson.

Belum lagi, bila musim panen kerang hijau tiba. Kesibukan di wilayah tersebut menjadi dua kali lipat dari hari biasanya. Dalam sehari, para ibu tangguh ini bisa menghasilkan lebih dari 30 kilo. Tidak hanya itu, antusias para pedagang ikan dan kerang pun juga sangat terlihat. Para pedagang ramai berkunjung membeli kerang hijau.

"Saya berharap, dengan berjalannya program pemberdayaan ini, masyarakat lebih terbantu dalam mencari penghasilan tambahan. Karena memang perekonomian di sini sangatlah sulit," pungkasnya berharap.

Tentang Dompet Dhuafa


Dompet Dhuafa adalah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Wakaf, Infaq, Shadaqah, Wakaf serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Selama 21 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan ummat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi dan kebencanaan serta CSR.[***]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya