Berita

ilustrasi/net

Nusantara

Jaman Beberkan Penyebab Jadwal Penerbangan Lion Air Delay

SABTU, 21 FEBRUARI 2015 | 13:09 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) menelurusi soal penyebab delay-nya jadwal penerbangan sejumlah pesawat maskapai penerbangan Lion Air yang menyebabkan ratusan penumpangnya terlantar. Penelurusan itu dilakukan dengan merujuk pada sejumlah sumber seperti pewartaan media serta wawancara.

Hasilnya, Jaman menemukan sejumlah sejumlah faktor yang menjadi penyebab di balik delay jadwal penerbangan itu.

"Pertama disebabkan karena kerusakan pesawat. Secara signifikan, ada dua buah pesawat dadakan di grounded (tidak bisa terbang) karena terjadi Foereign Object Damage (FOD) yakni masuknya barang liar ke dalam mesin," kata Ketua Umum Jaman,  A. Iwan Dwi Laksono dalam rilis yang diterima redaksi (Sabtu, 21/2),


Menurutnya, kasus tersebut mestinya tidak terjadi bila otoritas bandara memastikan atau membersihkan batu-batu kerikil itu demi menghindari terjadinya FOD.

Penyebab kedua terjadi delay, sambung Iwan, adalah karena masalah Flight Aproval (FA) atau ijin trayek. Sejak Departemen Perhubungan mendeklarasikan bahwa banyak maskapai penerbangan yang tidak punya ijin terbang, banyak rute Lion Air yang juga dicabut.

"Untuk minggu pertama setelah pencabutan masih belum ada masalah karena Lion masih bisa memberikan informasi ke penumpangnya," jelas Iwan.

"Tapi setelah itu ada kesalahpahaman antara Niaga (penjual tiket) dan Operasi (pelaksana terbang) tentang pemberlakuan FA ada atau tidaknya" tambah Iwan.

Hal itulah yang menjadi alasan mengapa penumpang sudah mulai boarding tapi di beberapa fleet atau penerbangan ternyata FA-nya belum diperbaharui. Pihak pengontrol lalu lintas udara (ATC) bandara pun tidak mau melayani karena memang tidak ada FA yang berlaku.

"Sedangkan untuk mendapatkan FA ini harus menunggu minimal satu jam sebelumnya," demikian Iwan. [mel]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya