Berita

Bisnis

Cegah IUU Fishing, KKP Latih Observer

JUMAT, 20 FEBRUARI 2015 | 17:58 WIB | LAPORAN:

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menerapkan langkah-langkah strategis dalam penanganan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

Salah satu langkah preventif yang dilakukan dengan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pemantau kapal penangkap ikan dan pengangkut ikan atau disebut sebagai observer.

Obsever bertugas untuk melaksanakan pengamatan, pengukuran, pencatatan, dan melaporkan kegiatan penangkapan ikan sesuai dengan format yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk mendapatkan data yang obyektif dan akurat terhadap kegiatan penangkapan dan pemindahan ikan yang diperoleh secara langsung di atas kapal penangkap dan pengangkut ikan.


Untuk meningkatkan kapasitas observer, salah satunya dilakukan melalui pelatihan yang dilakukan KKP melalui Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP).

Menurut Kepala BPSDM KP Suseno Sukoyono, pelatihan ini sangat penting dalam rangka mencetak tenaga observer yang unggul guna melakukan pemantauan kapal perikanan untuk mencegah IUU Fishing.

Berdasarkan data Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan BPSDM KP, pada tahun 2013-2014 telah dilakukan pelatihan observer bagi 397 orang. Rencananya pada 2015 akan diselenggarakan pelatihan observer bagi 150 orang peserta.

Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelatihan BPSDM KP, yaitu Balai Pendidikan dan Pelatihan Kelautan dan Perikanan (BPPP) di Medan, Sumatera Utara; Tegal, Jawa Tengah; Banyuwangi, Jawa Timur; Aertembaga, Bitung, Sulawesi Utara; dan Ambon, Maluku. Selain itu, BPSDM KP memiliki UPT pelatihan lainnya, yaitu Balai Diklat Aparatur Sukamandi, Subang, Jawa Barat, dan juga mendirikan Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) sebanyak 417 di berbagai daerah di Indonesia.

"Pengembangan SDM ini dirasa sangat penting, karena mengelola sumberdaya alam kelautan dan perikanan pada hakekatnya adalah mengelola SDM-nya, termasuk dalam hal ini tenaga observer, terlebih lagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Tahun 2015," tambah Suseno seperti tertulis dalam rilis Humas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP di Jakarta, Jumat (20/2).

Menurutnya, jelang MEA 2015, peran observer akan semakin penting dan strategis karena masyarakat akan dihadapkan pada persaingan global dan dituntut untuk memiliki daya saing dan nilai tambah. Pasalnya, peningkatan daya saing dan  nilai tambah menjadi kunci keberhasilan memenangi persaingan tersebut.
 
Diharapkan melalui pelatihan tersebut dapat tercipta tenaga observer yang terampil dan profesional untuk bertugas sebagai pemantau kegiatan di kapal perikanan dengan sebaik-baiknya dalam rangka mencegah praktik IUU Fishing guna kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.[wid] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya