Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menguÂrangi pasokan stok beras Bulog ke Pasar Induk beras Cipinang. Alasannya, banyak yang dijual dengan harga lebih mahal.
Gobel mengungkapkan, banÂyak konsumen yang protes karena harga beras hasil operasi pasar (OP) Bulog di Cipinang diÂjual di atas Rp 10.000 per liter.
Menurut dia, selama ini penyaluran beras Bulog diÂlakukan melalui food station di Cipinang dan lewat satuan tuÂgas (satgas). Akibat banyaknya keluhan dari masyarakat. SeÂbab itu, pemerintah akan lebih banyak menyalurkan beras melalui satgas.
"Yang selama ini kita saÂlurkan ke food station akan diubah jadi lebih banyak ke masyarakat," ujarnya.
Gobel mengatakan, pemberÂlakuan perubahan penyaluran beras mulai dilakukan, pada Senin (17/2). Dengan adanya perubahan sistem penyaluran tersebut diharapkan masyarakat bisa merasakan langsung harga beras yang sebenarnya.
Dia juga mengungkapkan, saat pihaknya melakukan sidak ke tempat penimbunan beras, ditemukan beras Bulog yang selama ini digunakan untuk opÂerasi pasar diproses kembali dan diedarkan ke pasar lain dengan harga yang lebih mahal.
"Saya masuk ke tempat penimbunan beras. Itu (beras Bulog) diproses lagi, malah masuk ke tempat lain. SekaÂrang kita ubah strateginya ke masyarakat langsung melalui satgas," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua KopÂerasi Pedagang Beras Pasar Induk Cipinang Zulkifli menÂgatakan, saat ini harga beras di pasar Cipinang sudah melonjak tinggi dari awal bulan lalu.
"Saat ini harga beras paling jelek di pasar Cipinang capai Rp 10.000 per liter hingga Rp 12.000 ribu per liter. Jauh dari klaim pemerintah yang hanya Rp 8.300 per liter," ujarnya.
Menanggapi kisruh harga beras, anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar meminta pemerinÂtah tidak coba-coba mengganti sistem distribusi beras.
"Jangan sampai niat kita baik untuk menjaga harga beras stabil, tapi karena sistemnya tidak siap dan coba-coba jusÂtru menaikkan dan membuat langka beras," ungkapnya pada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut Nasril, yang harusÂnya dilakukan oleh KementeÂrian Perdagangan bagaimana meningkatkan pengawasan penjualan harga beras. AlaÂsannya, yang menimbulkan banyaknya penyelewengan dalam penjualan beras itu karena lemahnya pengawasan. Alhasil, membuka peluang oknum pedagang memainkan harga.
Nasril mengingatkan KeÂmenterian Perdagangan harus menghapus mata rantai penyÂaluran beras. Selain itu, harus dibuat kebijakan early warning di beberapa daerah remote supaya ketika ada tanda-tanda lonjakan harga bisa segera diantisipasi. ***