Berita

susilo b. yudhoyono/net

Politik

JELANG KONGRES DEMOKRAT

Tidak Mungkin SBY Perintahkan Pengumpulan Tanda Tangan

SELASA, 13 JANUARI 2015 | 00:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Anggota Dewan Pembina Demokrat, Profesor Ahmad Mubarok, mengakui bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjadi faktor penentu partai, sama seperti saat masa-masa pendirian partai.

Dia pun yakin SBY akan mengakhiri semua hiruk pikuk yang terjadi menjelang kongres ini dengan sebuah keputusan brilian sesuai dengan cita-cita pendiri partai.

"Apapun hiruk pikuk menjelang kongres, SBY akan tetap menjadi dirinya sendiri sebagai tokoh yang ikut mendorong pendirian Partai Demokrat  dengan mengedepankan etika politik Partai Demokrat, Cerdas, Bersih, Santun dan Demokratis," ujar Mubarok mengutip slogan Demokrat, dalam keterangan pers yang diterima redaksi (Senin malam, 12/1).


Beranjak dari kondisi itu, Mubarok mengingatkan kader Partai Demoktrat seluruh Indonesia untuk memahami semangat 2001 saat para pendiri mendeklrasikan Partai Demokrat dan tidak hanyut oleh berbagai intrik yang dikembangkan.

Sementara itu, dalam keterangan pers yang sama, Wakil Ketua Umum I Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat, DR (HC) Ir. M. Subur Sembiring, di ruang kerjanya di Gedung Graha Pratama di Jakarta, mengatakan, pengumpulan tanda tangan yang digalang oleh beberapa elite politik partai Demokrat untuk menjadikan SBY kembali sebagai ketua umum, sarat dengan ancaman dan berindikasi pemaksaan.

Dia pun yakin SBY tidak pernah memerintahkan penghimpunan tanda tangan tersebut karena bertentangan dengan azas demokrasi yang diembannya sebagai "Bapak Demokrasi" Indonesia yang sudah terkenal di seantero dunia, terutama di antara para pimpinan negara-negara sahabat.
 
Subur Sembiring pun meyakini bahwa para pemegang hak suara (DPD dan DPC) yang sudah menandatangani pernyataan di atas kertas segel tersebut tidak serta merta akan memenuhi keinginan segelintir elite partai untuk memilih SBY secara aklamasi. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya