Berita

ilustrasi/net

Hukum

Penunjukan Kapolri Baru Harus Disertai Revolusi Mental

SABTU, 10 JANUARI 2015 | 09:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Penunjukan Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri diwarnai polemik dugaan kepemilikan harta yang tidak wajar alias rekening gendut Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Kalemdikpol) itu.

Karena Budi Gunawan sudah ditunjuk, anggota Komisi III DPR RI, Wihadi Wiyanto, meminta jenderal bintang tiga itu dan PPATK sendiri memberikan klarifikasi kepada publik soal dugaan "rekening gendut".

"Ini bukan cuma soal transparansi, tapi ini juga terkait slogan revolusi mental yang digembar-gemborkan Presiden Jokowi sendiri. Ini soal mental dan akhlak. Isu rekening ini sudah menyebar di publik, maka itu harus diklarifikasi langsung ke publik," tegas Wihadi.


Sebelumnya, anggota Fraksi Gerindra di DPR RI ini mengkritik penunjukan Komjen Budi Gunawan karena Presiden Jokowi tidak melibatkan KPK dan PPATK sebelum ia memberikan satu nama calon Kapolri ke DPR RI. Padahal, Jokowi melakukan seleksi ketat itu saat hendak menetapkan para calon menteri kabinet.

"Dalam pemilihan menteri yang sekian banyak itu kan presiden minta PPATK dan KPK telusuri rekam jejak para calon menteri, kok sekarang (pencalonan Kapolri) tidak dilakukan?  Kalau begini terlihat Jokowi hanya gunakan KPK dan PPATK untuk kepentingan politiknya," ujarnya.

Ditegaskan Wihadi, tidak ada masalah terkait karir dan riwayat hidup Komjen Budi Gunawan. Yang jadi masalah hanya terkait "rekening gendut". Karena itulah slogan revolusi mental yang digembar-gemborkan presiden itu harus dibuktikan lewat pemilihan pimpinan lembaga Polri ini.

"Kita lihat dulu kejujurannya seperti apa. Berakhlak atau tidak? Kalau secara prestasi siap dan kapasitas siap, akhlak bagaimana? Mari kita lihat dari sikap Komjen Budi Gunawan menanggapi isu rekening ini," pungkasnya. [ald] 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya