Berita

Pertahanan

Komnas: Freeport Harus Bertanggung Jawab Cegah Pelanggaran HAM di Papua

JUMAT, 09 JANUARI 2015 | 16:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyoroti negosiasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dengan PT. Freeport. Perundingan itu menyangkut perpanjangan Kontrak Karya, pembangunan Smelter, keberadaan Kantor Pusat Freeport Indonesia serta Kondisi HAM di areal ekplorasi Freeport.

Anggota Komnas HAM, Natalius Pigai, mengatakan, Komnas HAM sesuai dengan amanat hukum HAM internasional dan nasional, khususnya relevansi HAM dengan korporasi (human right and business) ingin menegaskan dan memastikan bahwa aspek HAM harus diwadahi dan dirumuskan secara tegas dalam pasal tersendiri dalam kontrak karya, sebagai komitmen Freeport terhadap penghormatan HAM.

"Hal ini penting agar Freeport mempunyai tanggung jawab untuk mengeliminir peristiwa-peristiwa HAM di wilayah operasi," jelas Pigai dalam keterangan persnya, Jumat (9/1).


Ditambahkannya, kehadiran PT. Freeport adalah agar memastikan jaminan peningkatan hak atas ekonomi, sosial dan budaya. Maka pembangunan Smelter harus dibangun di wilayah operasi Freeport dan warga Papua menolak jika smelter dibangun di Gresik Jawa Tiimur.

Pigai juga meminta Kantor Pusat Freeport Indonesia dipindahkan ke Kuala Kencana, Timika, Papua di mana insfrastruktur cukup lengkap tersedia, sementara kantor di Jakarta sebagai kantor cabang atau penghubung.

"Penunjukan Presiden Freeport Indonesia yang baru harus mampu menjamin keamanan dan ketenteraman karyawan, masyarakat sekitarnya, dari tindakan-tindakan kekerasan baik oleh oknum aparat maupun oleh kelompok sipil bersenjata," tambah Natalius Pigai.

Untuk menjamin keamanan itu, salah satu usul Komnas HAM adalah dengan memasang CCTV di seluruh areal eksploitasi Freeport untuk memonitor pergerakan oknum-oknum yang melakukan pelanggaran HAM.

Komnas HAM juga menyampaikan surat resmi kepada Freeport Amerika Serikat, Pemerintah Pusat dan Daerah dan agar memastikan penghargaan terhadap HAM tetap berjalan. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya