Berita

Nusantara

DCF 2014, Komunitas Depok dan Isu Perkotaan

SENIN, 05 JANUARI 2015 | 19:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Depok Community Festival (DCF) berhasil digelar untuk ketiga kalinya. Perhelatan akbar yang ditunggu-tunggu para komunitas di Depok ini disambut dengan antusiasme dan semarak. Ajang yang mengusung tema "Urban Civic Movement" ini diadakan di area LIA Depok, Margonda, Minggu, 28 Desember 2014 lalu.

Beragam acara dan kegiatan yang ditampilkan dalam ajang tahunan ini. Mulai dari penampilan keterampilan dan keahlian dari para komunitas, workshop, talkshow, hingga sajian produk di sejumlah lapak. Salah satu rangkaian acara yang cukup menarik dalam ajang yang dihadiri ratusan komunitas ini adalah talkshow yang membahas soal isu perkotaan di Depok.

"Wajar bila komunitas bicara tentang kotanya, dan inilah Depok Community Festival 2014,” kata Desti Hafidzho, Ketua Hijab Community Depok yang didaulat sebagai Ketua Panitia kopi darat akbar komunitas Depok, yakni DCF ketiga.


Dengan tema utamanya Urban Civic Movement” atau gerakan masyarakat sipil perkotaan, DCF kali ini menyuarakan tiga pesan utama yang menjadi harapan sewajarnya penduduk kota. Yakni, meningkatkan kenyamanan kota (livability), produktivitas (workability), serta lingkungan atau sumber daya alam yang berkelanjutan di Kota Depok (sustainability).

Lebih dari seratus komunitas bereksibisi dalam DCF #3 ini dan tersebar dalam beberapa zona yang mewakili tiga pesan tersebut, yakni zona hobi, olahraga atau fans club, zona kreatif dan seni, sosial budaya, kemudian pecinta satwa dan zona otomotif atau sepeda yang mewakili aspek livability. Zona digital dan zona bisnis yang bicara workability, serta zona hijau yang diisi komunitas-komunitas peduli lingkungan yang bicara sustainability.

"Inilah gambaran ekspresi warga melalui hobi dan interest-nya masing-masing, bersama-sama bicara mimpi memiliki kota yang ideal, mimpi memiliki ruang-ruang interaksi, nyaman berekspresi, kondusif dan produktif, sehat, nyaman berjalan kaki serta hijau,” ujar Desti, dikutip dari depoklik.com.

Gelaran ini juga diramaikan dengan workshop dari beberapa komunitas serta talkshow tentang Smart City, yang berlangsung di arena indoor DCF #3, di hall Quadrant Futsal.

Dalam talkshow tersebut, sosok-sosok muda dan penggiat komunitas mengisi dialog yang bernas. Mereka adalah Lahandi Baskoro selaku Chairman komunitas Depok Creative; Andi Malewa selaku Founder Institut Musik Jalanan; Tommy Herdiansyah selaku Co-Founder dari Digital Hub Code Margonda; lalu Emil Dardak selaku pakar tata ruang dan perkotaan yang juga inisiator community hub Rumah Komunitas Depok; Heri Saefuddin sebagai Koordinator Forum Komunitas Hijau Depok, dan dipandu Coki Lubis yang adalah CEO media komunitas Depoklik.

Sementara di arena outdoor, aksi kolaborasi hobi antar beberapa komunitas menjadi pertunjukan menarik. Dentuman musik digital dari komunitas beatbox mengiringi aksi hobi yoyo, seniman hiphop dan streetball. Seni ketangkasan gerak tubuh ala urban yang diperlihatkan komunitas parkour, ketukan mengagumkan dari komunitas perkusi, gesekan indah string biola dari komunitas musisi biola, serunya pecinta satwa dengan edukasi-edukasinya, coretan seni mural yang dilakoni para warga muda pecinta seni, hingga kopi darat komunitas mobil, motor dan sepeda, semua menjadi gambaran keinginan besar memiliki banyaknya ruang-ruang interaksi di Kota Depok.

Tak ketinggalan, sebuah zona komersil produk UKM dan kuliner dalam satu area bertajuk Waroeng Urban. Didesain seperti foodcourt, area ini menjadi lokasi jajanan dan makan siang seraya berinteraksi.

Inilah Depok Community Festival, gelaran tahunan komunitas Depok dengan tema-temanya yang selalu ditunggu, yang kerap menjadi pesan kritis dan harapan tentang kotanya, yang disampaikan melalui hobi dan interest.

"Ini adalah khas dari urban event atau di berbagai kota di dunia sering disebut dengan istilah pop-up day. Festival satu hari, yang menjadi pesan kota kami ingin seperti ini," pungkas Desti. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya