Dua kubu DPP Partai Golkar yang berÂseteru tengah merintis jalan islah. Kubu Aburizal Bakrie (Ical ) dan Agung Laksono telah menggelar perteÂmuan, di Kantor DPP Partai Golkar Selasa (23/12) malam.
Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan. Antara lain, kedua kubu sepakat untuk mengÂutamakan pendekatan islah untuk penyelesaian konflik duaÂlisme kepengurusan.
Selain itu, kedua kubu tidak meÂlakukan keÂgiatan atau meÂngeÂluarkan penÂdapat yang berpoÂtensi memÂperÂkeruh proses islah. KeÂdua kubu juga sepakat tidak memÂbawa peÂngurus daerah ke pusaran konflik.
Pertemuan ini sama sekali beÂlum menyinggung mengenai ide penyatuan kepengurusan. KeÂdua belah pihak sepakat akan melanÂjutkan proses perundingan pada 8 Januari 2015.
Agenda yang telah disepakati akan dibicarakan pada perunÂdiÂngan kedua nanti antara lain, soal Perppu Pilkada langsung dan poÂsisi Partai Golkar apakah tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP) atau keluar.
Soal Perppu pilkada langsung, kubu Ical telah memberikan isyaÂrat akan mendukung Perppu terÂsebut. Sejumlah fungsionaris DPP Partai Golkar Bali telah meÂnyampaikan dukungannya. NaÂmun, soal posisi poltik Partai GolÂkar belum ada titik temu. KuÂbu Agung bersikeras agar Golkar keluar KMP, semenÂtara kubu Ical ingin tetap di KMP. BeÂlaÂkangan ini berkembang usulan agar beÂringin menjadi peÂnyeÂimÂbang, tiÂdak berada di antara keÂdua koalisi.
Apakah proses islah berhasil menyatukan dualisme kepeÂnguÂrusan? Apa saja opsi yang akan ditawarkan untuk mewujudkan islah?
Berikut ini penjelasan Aziz Syamsuddin, juru runding dari kubu Aburizal Bakrie soal proses islah kepada
Rakyat Merdeka.
Bagaimana pandangan Anda mengenai proses islah?Proses kan sedang berjalan. Nanti pada 8 Januari 2015 (pemÂbiÂcaraan) akan dilanjutkan kemÂbali.
Apa konsep untuk meÂnyaÂtukan dua kepengurusan sudah diÂbiÂcaÂrakan?Ya, secara informal sudah ada.
Apa saja opsi yang sudah diÂjajaki tersebut?Nanti saja karena pembicaraan masih informal. Pada intinya, kami sepakat untuk menyeleÂsaiÂkan masalah ini sedapat mungkin dengan cara musyawarah muÂfakat. Itulah harapannya.
Hanya itu saja?Kami sepakat tidak menyeÂbarÂkan persoalan ini ke tingkat daeÂrah maupun ke fraksi. Apa saja hasil detailnya, nanti ditentukan pada 8 Januari itu.
Apa strategi tim Aburizal unÂtuk memenangkan perunÂdingÂan? Nggak ada strategi, strategian. Namanya juga musyawarah, ya tiÂdak pakai strategi. Kami berÂteÂmu untuk mengatasi masalah deÂngan baik.
Apa saja opsi yang akan ditaÂwarkan kubu Aburizal Bakrie?Nanti lihat sajalah pada 8 JaÂnuari.
Kubu Agung Laksono semÂpat meÂragukan legalitas tim juru runding kubu Ical....Waduh, bagaimana sih. SeÂkaÂrang nyatanya kami sudah berÂunding. Itu artinya kalau sudah berÂunding ada juru rundingnya.
Bukankah memang sempat dipertanyakan keabsahan tim juru runding kubu Ical?Jangan hanya mendengar dari piÂhak lain saja. Kami sudah berÂtemu, masak saya harus ceritakan raÂpatnya dari A sampai Z.
Bila pada Januari belum terÂjadi islah, bagaimana dengan agenda musyawarah pengurus daerah?Seperti yang sudah disepaÂkati, kami sudah sepakat tidak memÂbawa masalah ini ke proÂvinsi, kaÂbupaten, kota dan frakÂsi. Saya kira keseÂpakatan itu sudah cukup jelas. ***