Pemerintah diminta dapat lebih memerhatikan dampak kebijakan yang dibuat terhadap angka inflasi menyusul rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) awal tahun depan.
"Dampak terhadap inflasi pada 2015 masih cukup banyak. Selain dari dalam negeri, ada juga dari eksternal seperti luar negeri. Harga-harga tadi harus dihitung dampaknya," ujar ekonom Hendri Saparini usai menghadiri peringatan Hari Ibu di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung Raya, Jakarta, Senin (22/12).
Menurutnya, dampak daripada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih akan dirasakan masyarakat hingga dua bulan ke depan. Karena itu, apabila TDL juga dinaikkan maka semakin menambah beban.
"Pengaruh kenaikan harga BBM masih ada minimal dua bulan lagi, belum ditambah dengan pelemahan nilai tukar rupiah," beber Hendri.
Untuk itu, Hendri berharap agar adanya koordinasi yang baik antara pmerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan nilai tukar rupiah apabila terdampak kenaikan TDL.
"Solusi ini tidak boleh dari sisi
demand saja, tapi juga dari sisi suplai yang jadi permasalahan," ujarnya.
"Pernyataan gubernur BI bahwa inflasi akan pada angka 4 plus minus 1 rasanya tidak mungkin tercapai kalau dengan kondisi seperti ini," demikian Hendri.
[dem]
