Berita

ilustrasi, Gedung BUMN

Bisnis

Gedung BUMN Rp 100 Miliar Diincar Pemprov DKI, DPR Minta Dilibatkan

Sofyan Minta Rini Soemarno Evaluasi Lagi Rencana Jual Aset
RABU, 17 DESEMBER 2014 | 09:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Wacana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjual Gedung Kementerian BUMN, menimbulkan pro kontra. Rini diminta meninjau kembali wacana tersebut.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil menilai, rencana Menteri BUMN Rini Soemarno yang akan menjual gedung kantornya adalah niat baik untuk efisien­si. Dia pun mengamini gedung yang terletak di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, itu terlalu besar.

Sofyan juga tak masalah de­ngan rencana Rini yang akan menjual kantornya itu.


"Negara dapat uang, cukup bagus. Pemerintah Provinsi DKI mau beli, karena DKI berke­pen­tingan untuk itu. Tapi itu masih wacana," ucap Sofyan di kantor­nya, Jakarta, kemarin.

Kendati begitu, Sofyan me­minta pihak terkait mengevaluasi kembali rencana tersebut. "Ba­rang­kali prioritasnya nanti, akan kita lihat kembali. Apakah kita butuh uang misalnya dan BUMN harus efisien," katanya.

Sebelumnya, Rini menga­tas­na­makan efisiensi berencana men­jual Gedung Kementerian BUMN. "Kami cuma 250 orang, saya ra­sa kalau kita pakai 3 hingga 4 lan­tai saja sudah cukup," ujarnya.

Belum lagi, kata dia, Gedung 21 lantai ini membutuhkan ba­nyak daya listrik untuk alat pe­ng­atur suhu di semua ruangan. Se­telah terjual, Rini mengaku akan menyewa gedung yang rela­tif kecil untuk berkantor.

Atas rencananya itu, Rini su­dah menawarkan gedung itu ke Peme­rintah Provinsi DKI Jakarta.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menga­takan, rencana penjualan gedung BUMN masih wacana. Dia me­nyarankan menanyakan lebih lan­jut kepada Menteri BUMN soal penjualan gedung BUMN itu.

Sementara saat diminta tang­gapannya soal tawaran membeli Gedung BUMN, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berminat membelinya.

"Mau (beli). Dipakai untuk ma­cam-macam, misalnya bikin mall rakyat juga boleh, PKL (Peda­gang Kaki Lima), bikin kafe-kafe juga boleh," kata Ahok.

Anggota Komisi VI DPR Lili Asdjudiredja menyayangkan, rencana Menteri BUMN menjual Gedung Kementerian BUMN. Menurut­nya, penjualan gedung Kemen­terian BUMN juga tidak bisa dilakukan sembarangan ka­rena masuk aset negara.

Berdasarkan Undang-Udang Perbendaharaan Negara, kata dia,  nilai gedung yang dijual Rp 100 miliar ke atas harus mem­peroleh persetujuan DPR. Sementara, jika nilainya di bawah Rp 100 miliar harus minta izin Presiden. Se­dangkan jika harga­nya di bawah Rp 10 miliar hanya perlu izin Men­keu.

"Gedung Kementerian BUMN saya prediksi harganya di atas Rp 100 miliar. Soalnya tem­pat­nya stategis dan berada di tengah pu­sat kota dan peme­rintahan," ujar Lili kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia mengatakan, jika ingin melakukan efisiensi anggaran, pemerintah bisa menghemat da­na pengadaan barang. Bu­kan dengan menjual gedung kemen­terian. "Jangan sampai se­perti jual Indosat dan kapal tan­ker Pertamina dulu," ingatnya.

Ketua BUMN Watch Naldy Nazar Haroen menilai, tidak tepat Menteri BUMN Rini Soe­marno menjual Gedung Kemen­terian BUMN atas alasan efisiensi.

Menurut dia, efisiensi bukan pada gedung Kementerian BUMN tetapi lebih mengarah ke perusahaan BUMN. "Tidak te­pat, berapa sih yang diefisiensi­kan. Yang diefisiensi­kan harus­nya pe­rusa­haan BUMN. Gedung itu ke­cil," tegas dia.

Naldy mengatakan, masih ba­nyak perusahaan BUMN yang tidak me­la­kukan efisiensi. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya