Berita

Marsekal Madya Ismono Wijayanto

Wawancara

WAWANCARA

Marsekal Madya Ismono Wijayanto: Jika Dipercaya, Saya Akan Tingkatkan Kesejahteraan Prajurit dan Alutsista

SELASA, 16 DESEMBER 2014 | 10:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Panglima Jenderal TNI Jenderal Moeldoko sudah menyerahkan empat nama pengganti  Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Ida Bagus Putu Dunia ke Presiden Jokowi yang segera diganti dalam waktu dekat ini.

Beredar kabar, calon KSAU itu berasal dari jenderal bintang dua dan jenderal bintang tiga. Nama yang diserah­kan kepada Presiden antara lain Irjen Ke­men­terian Pertahanan Marse­kal Ma­dya Ismono Wija­yanto. Jen­de­ral bintang tiga ini kabarnya calon kuat KSAU.        

Saya tidak tahu kalau nama sa­ya masuk dalam bursa calon KSAU. Apalagi kalau disebut ca­lon terkuat,’’ kata Ismono Wi­jayanto kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.


Berikut kutipan selengkapnya;

Nama Anda kabarnya masuk calon terkuat di bursa jabatan KSAU. Ko­mentarnya ?
Ha-ha-ha... Alhamdulillah ka­lau itu benar. Karena saya sendiri saja tidak tahu kalau nama saya masuk dalam bursa pergantian KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. Apalagi disebut-sebut calon kuat.

Kriteria apa sih yang dibu­tuhkan untuk menjadi KSAU?
Yang pasti calon pemimpin itu harus memiliki visi dan konsep jelas yang mampu mengawal pro­gram Presiden Joko Widodo (Jo­kowi) ke depan. Misalnya, me­nyiapkan armada kapal laut untuk memperkuat program Kema­ritiman.

Selain itu?
Mampu melakukan terobosan baru serta memiliki loyalitas, ko­mitmen dan integritas tinggi, baik terhadap pimpinan negara sampai ke tingkat prajurit. Arti­nya, ada kebersamaan yang dibangun.

Selain itu, memiliki rekam jejak yang baik, memiliki pe­ngalaman dan prestasi, memiliki wawasan ke­bangsaan yang kuat terhadap ne­gara. Serta jauh dari kepentingan politik dan harus independen.

Apa program utama Anda jika nanti ditunjuk menjadi KSAU?
Antara lain kesejahteraan pra­jurit, peningkatan kualitas sum­ber daya manusia dan modernisasi alutsista menjadi skala prioritas. Termasuk meningkatkan koordi­nasi di lapangan, baik dari ba­wah sampai di tingkat atas.

Anda yakin akan mengisi posisi strategis itu?

Saya tidak mau berspeku­la­si. Itu hak prerogratif Presiden. Ka­­rena yang mau jabatan itu banyak. Inti­nya se­bagai prajurit harus siap ka­pan saja jika dipe­rin­tah. Men­jadi pemim­pin itu ju­ga harus didu­kung de­ngan  kesiapan yang ma­tang. Insya Allah modal itu sudah sa­ya miliki. Aamiin yarrabil Allamin.

Apa benar petinggi dan be­kas petinggi TNI, termasuk Men­teri Pertahanan Ryami­zard Racudu sudah mendu­kung Anda?
Saya tidak tahu itu. Silakan di­tanya langsung kepada beliau-be­liau. Tapi saya tegaskan di sini, saya tidak pernah meminta atau melakukan lobi-lobi untuk ja­batan tersebut. Silakan dicek. Ja­batan yang dipegang selama ini hanya berdasarkan by order dari pim­pin­an negara. Bukan lobi-lobi.

Kenapa begitu?

Cara seperti itu dianggap su­dah kuno dan tidak tepat dilaku­kan bagi seorang prajurit sejati. Ke­mampuan dan profesio­na­lisme ha­rus diutamakan. Bukan berda­sar­kan atas kedekatan satu sama lain.

Siapa rival terberat Anda?
Saya pribadi belum tahu pasti nama-nama calon pengganti KSAU yang sudah diserahkan ke Presiden. Termasuk nama saya loh.  Yang jelas  semua prajurit TNI memiliki hak sama untuk mencalonkan dan dicalonkan. 

Apa tantangan terberat ke depan di dunia militer?
Bagaimana membangun kua­litas sumber daya manusia yang handal agar memiliki daya saing tinggi, baik di dalam negeri mau­pun di negara luar.

Caranya?
Semua prajurit harus di seko­lah lagi ke tingkat pendidikan yang ting­gi dan melengkapi alat ke­lengkapan kerja prajurit serta tidak ada pengotakan di level prajurit.

Harapan Anda terhadap pe­merintah ke depan?
Semua elemen masyarakat, elite politik, TNI, Polri dan pe­merintah harus bersatu padu membangun bangsa dan negara yang berdaulat, sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya