Tim Reformasi Tata Kelola Migas bukan untuk menangkap mafia minyak dan gas (migas). Tapi hanya menyingkap tabir pengelolaan agar terang benderang.
Kami tidak mencari atau meÂnangkap pelaku mafia. Tugas kaÂmi memberikan rekomendasi agar atuÂrannya jelas, supaya bisa meliÂhat ikan-ikan seperti di daÂlam aquaÂrium,†ujar Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri.
Menurut Faisal, deadline tim yang dipimpinnya dan bernaung di bawah KemenÂterian ESDM itu selama enam buÂlan.
Dalam seminggu ini, kami telah menemui beberapa kejangÂgalÂan. Temuan tersebut akan diÂtindaklanjuti menjadi rekomenÂdasi yang bisa dipakai pemeÂrinÂtah untuk rujukÂan menata ulang sektor migas,†paparnya.
Inilah wawancara lengkap Faisal Basri dengan
Rakyat MerÂdeka di Jakarta, Senin (8/12):
Fokus tim Anda sekarang apa?Kami ingin menelaah dari huÂlu sampai hilir untuk menjaÂwab keÂnapa produksi minyak kita bisa turun. Mengapa membuat impor kita menjadi melambung luar biasa.
Selain itu, kenapa tidak ada transÂparansi di sektor hilir. Tugas kami adaÂlah mencari agar aturan mainnya jelas.
Apa cuma itu saja?Ya. Kemudian kami memÂbeÂriÂkan rekomendasi tentang baÂgaiÂmana menghasilkan tata keÂlola migas yang memberikan manfaat sebeÂsar-besarnya bagi kemakmuran rakÂyat. Kemudian juga memÂberikan rekomendasi bagaimaÂna menguÂsir pemburu-pemburu rente itu.
Anda sudah punya caranya?Kan gampang analoginya. SeÂlama ini Pertamina itu gelap, tingÂgal kita terangin saja. Yakin deh kabur ‘setan-setan’ itu.
Apa tim ikut mengurusi pemÂbeÂlian minyak ke Sonangol?Kami nggak urusin Sonangol. Saya nggak tahu itu apa urusan Pertamina, Menteri ESDM, atau Presiden, karena kita nggak nguÂrusin itu. Kami juga nggak memÂburu Sonangol, nggak memÂburu Petral.
Apa saja yang sudah tim anda dapatkan selama sepekan ini?Yang merealisasikan kontrak-kontrak itu, bukan National ComÂpany seperti yang diklaim oleh Pertamina dan Petral selama ini. Di Yogya juga kan kita minta daÂtanya, apa invoice-nya sebelum sampel-sampelnya.
Humas (Pertamina) itu tugasÂnya jangan berbohong, dia harus menjelasÂkan duduk perkaranya. itu aja kok. Kasih statemen, kasih penÂjelasan yang jujur, gitu aja harapan kita.
Dengan modal itu, apa tim yang anda pimpin bisa meneÂmukan siapa mafianya?Kami tidak ada urusan seperti itu. Saya tahu Anda ingin (nama) orangÂnya kan. Besok tiba-tiba saya umumkan telah tertangkap mafia migas A, B, C. Nggak bakal kami meÂlakukan itu.
Jadi konsentrasinya keÂmana?Kami terus meneliti proses bisnis-bisnis dari hulu sampai hiÂlir. Untuk kasus seperti ini kenaÂpa bisa begini. Kemudian kita saÂrankan perbaikannya. Gitu aja.
Kapan rekomendasi itu akan dikeluarkan?Kami diberi waktu enam bulan untuk menyelesaikannya.
Termasuk soal nasib Petral?Kalau soal Petral sih bisa lebih cepat. Tapi kalau masalah berapa bulannya saya nggak berani dong. Kejam kali ah, kerja baru seminggu juga, he-he... ***