Berita

Gerindra: Jokowi Bisa Presiden 2 Periode dan Suara PDIP Naik Kalau Tolak Pilkada Langsung

JUMAT, 05 DESEMBER 2014 | 05:51 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar menolak Perppu Pilkada Langsung sangat tepat. Karena akan berimpact terhadap efisiensi APBN nantinya.

"Sebab sepanjang tahun dana yang dikeluarkan pemerintah  untuk pilkada langsung sebesar Rp 70 trilun. Artinya jika dibagi 5 tahun, setiap tahunnya  Rp 14 triliun dihabiskan untuk pilkada langsung yang banyak mudaratnya dari pada manfaatnya bagi rakyat," jelas Ketua DPP Gerindra F.X. Arief Poyuono dalam siaran persnya (Jumat, 4/12).

Apalagi saat ini pemerintahan Joko Widodo sedang melakukan program efisiensi APBN. Dengan alasan penghematan, Presiden naik pesawat komersial kelas ekonomi ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah; larangan pejabat rapat di hotel dan pengunaan mobil dinas menteri dengan jenis mobil niaga ( Inova); dan menteri serta pejabat kementerian mendapat jatah kelas ekonomi jika kunker ke daerah. Dari program efisiensi bisa dihemat Rp 16 triliun.

Menurutnya, jika  penghematan dari penolakan Perppu Pilkada Langsung ditambah penghematan oleh Menpan didapat Rp 30 triliun. Dengan Rp 30 triliun setiap tahun bisa dibangun 20 pelabuhan laut baru dengan biaya Rp 1,5 T per pelabuhan. Maka selama 5 tahun di era Jokowi dibangun 100 pelabuhan yang bisa mendukung program poros maritim.

Makanya, dia menegaskan, jika Jokowi dan PDIP bisa melihat peluang ini, seharusnya mendukung penolakan Perppu Pilkada langsung. Karena akan terbangun 100 pelabuhan modern oleh Jokowi dan akan menciptakan efisiensi ekonomi Indonesia dan lapangan kerja.

"Tahun 2019 PDIP bisa naik perolehan suaranya dan Jokowi bisa terpilih tanpa harus membobol bank seperti bank Century dan curang. Perlu dicatat selama SBY memimpin itu hanya menghasilkan inefisiensi ekonomi dan high cost ekonomi saja dan tidak ada pelabuhan baru dibangun," tandasnya. [zul]

Populer

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Muncul Desakan Prabowo Umumkan Titiek Soeharto Ibu Negara

Selasa, 15 Oktober 2024 | 10:55

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

Mantan Kepala Bakamla Angkat Bicara soal Polemik Coast Guard

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:41

Instagram Timbulkan Efek Candu, Meta Digugat Pengadilan Tinggi Massachusetts

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 17:38

UPDATE

Sempat Hilang Kesadaran, Pemain Asing Persib Dipastikan Dalam Kondisi Baik

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:58

Pidato Prabowo soal Pangan dan Gizi Dinilai Kontradiksi

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:46

Transaksi Mobile Banking BNI Meroket 230 Persen usai Beralih ke Wondr

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:45

Menlu Sugiono Siap Seimbangkan Hubungan Bilateral dengan AS dan China

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:43

Ini Fitur Istimewa Mobil Pindad MV3 Garuda Limousine Tunggangan Prabowo

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:37

Israel Gempur Cabang Keuangan Hizbullah di Seluruh Lebanon

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:26

Budi Arie Dorong Digitalisasi Koperasi

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:24

Segini Harta Kekayaan Menteri yang Pernah Berurusan KPK

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:22

Memahami Pidato Pelantikan Prabowo, Harapan Atau Demagogi?

Senin, 21 Oktober 2024 | 13:14

Mayor Teddy Jabat Seskab Meski Masih TNI Aktif, Begini Penjelasan Dasco

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya