Berita

Yunus Husein

Wawancara

WAWANCARA

Yunus Husein: Yang Penting, Prasetyo Tidak Memihak Konglomerat Yang Dekat Dengan Nasdem

SELASA, 25 NOVEMBER 2014 | 09:37 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Bekas Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Husein menghormati keputusan Presiden Jokowi mengangkat M Prasetyo sebagai Jaksa Agung.

Presiden sudah mengambil keputusan. Mari kita hormati ke­pu­tusan itu. Pemilihan Jaksa Agung merupakan hak prerogatif Presi­den,” ujar Yunus Husein ke­pada Rakyat Merdeka, Sabtu (22/11).

Yunus yang namanya disebut-sebut sebagai calon Jak­­sa Agung mengaku tidak mem­persoalkan di­rinya tidak ter­pilih. Yang pen­ting, beliau mam­pu bekerja pro­fesional, tidak par­tisan dan me­mihak pada kong­lomerat yang dekat dengan Partai Nasdem,” ujarnya.


Semoga beliau mampu bertu­gas dengan adil, profesional dan bermartabat. Mampu dan berani menyelesaikan pelanggaran HAM, korupsi, serta membenahi internal kejaksaan,” harapnya.

Inilah kutipan selengkapnya:

Nama Anda sempat diga­dang-gadang sebagai calon Jak­­sa Agung. Apa Anda kecewa de­ngan keputusan Presiden itu?
Saya sama sekali tidak ke­ce­wa. Saya nggak pernah minta-minta jabatan dan melakukan upaya apa­pun. Selama ini, saya berpe­gang pada ajaran agama, kita nggak boleh meminta-min­ta ja­batan.

Selain itu, saya juga melihat tugas berat yang diemban Jaksa Agung. Kita tahu, banyak ma­sa­lah belum selesai, banyak ka­sus korupsi yang perlu di­ta­nga­ni dan internal Kejaksaan bu­tuh perbai­kan mendasar. Tu­gas­nya berat sekali.

Bagaimana nama Anda bisa masuk bursa calon Jaksa Agung?
Saya kan masuk bursa karena pemberitaan media massa. Sum­­bernya macam-macam, ada pe­ngamat, termasuk ICW (In­do­nesia Corruption Watch) yang menggadang-gadang na­ma saya. Tapi, saya nggak pernah minta-minta atau melakukan upaya apapun.

Setelah nama Anda masuk bursa, apakah Anda melaku­kan komunikasi dengan Istana?
Nggak. Saya tidak berkeri­ng­at, tidak membangun koneksi mau­pun komunikasi dengan pihak Istana.

Apa Presiden Jokowi pernah menghubungi Anda?

Tidak. Saya hanya pernah ber­te­mu satu kali dengan Presiden Jokowi. Itupun dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi sama Ahok da­tang ke UKP4 (Unit Kerja Pre­si­den Bidang Pengawasan dan Pe­ngendalian Pembangunan). Se­­lebihnya, nggak ada komuni­kasi.

Meski meniti karier sebagai jaksa, HM Prasetyo terpilih sebagai Jaksa Agung saat diri­nya berstatus sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Nas­dem. Tang­gapan Anda?
Menurut saya, Jaksa Agung dari unsur politik memang ra­wan kepentingan. Posisi ter­sebut sa­ngat bahaya kalau diisi oleh orang yang tidak bisa ber­sikap objektif, profesional, dan menge­depankan keadilan. Tapi, kita tak perlu me­naruh kecu­rigaan ber­lebihan.

Sekarang, kita dukung kepu­tusan itu. Kita kasih  waktu untuk bekerja dan membuktikan ke­mampuannya. Kalau ada yang tidak baik, ya kita kritik.

Apakah Jaksa Agung perlu diberi target dan batas waktu dalam menjalankan tugasnya?
Nggak ada aturan seperti itu. Masak kerjaan Jaksa Agung sama seperti masa kerja kabinet, sela­ma 5 tahun. Kalau Presiden me­rasa kurang puas, mau ganti, ya bisa. Itu kan hak prerogatif Pre­siden.

Dari segi usia, Jaksa Agung te­lah masuk kategori senja. Apa itu akan mempengaruhi kiner­janya?
Usia berkaitan dengan kese­ha­tan, kemampuan, kemauan dan keberanian seseorang me­lak­­­sa­na­kan tugas. Biasanya, orang yang lebih muda lebih ber­energi, daya ingat, daya tang­­kap, dan kebera­niannya tinggi. Se­men­ta­ra orang tua, lebih ber­pi­kir un­tuk mati da­lam kea­daan baik.

Tapi kalau beliau masih mau berjuang, ya bagus. Kita tung­gu saja te­ro­bosan-terobosan yang akan dilakukannya. Kita beri waktu beliau untuk mem­bukti­kan ke­mampuan, in­dependensi dan profesio­nalis­menya. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya