Berita

Pertahanan

As'ad Said Ali: Jumlah Anggota BIN Harus Dibikin Ideal, Kecil Tapi Fleksibel

JUMAT, 21 NOVEMBER 2014 | 11:01 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Badan Intelijen Negara (BIN) mesti mengalami reformasi secara paradigma maupun kelembagaan. Salah satunya, mengenai jumlah anggota yang sekarang masih jauh dari ideal.

"Masalah ideal atau tidak itu tergantung anggaran negara. CIA (Amerika Serikat) itu punya 6000 orang anggotanya di seluruh dunia. Sedangkan kita di dalam negeri kita tidak sampai 2000 orang anggota. Itu tidak ideal tapi kita harus sesuaikan dengan anggaran negara," jelas mantan Wakil Kepala BIN, As'ad Said Ali, kepada , di kantornya, Jakarta, Kamis malam (20/11).

Yang lebih penting, menurut doktor kehormatan bidang hukum dari Universitas Diponegoro ini, pola perekrutan dan pendidikan. Calon anggota BIN dididik secara akademik, diarahkan untuk kualitas yang lebih bagus. Jangan lupakan perekrutan sarjana-sarjana dari universitas terbaik.


"Tak perlu terlalu besar jumlahnya. Yang penting ideal saja jumlahnya. Penambahan jumlah anggota itu kan nggak bisa langsung jadi," tegas pria yang pernah 9,5 tahun menjabat Waka BIN ini.

Ditambahkannya, visi ancaman dari BIN dan kapasitas masing-masing insan intelijen atau kelembagaannya harus berubah.

"Artinya ada perubahan kelembagaan yang kecil tapi fleksibel. Jangan diorganisir ala militer atau birokrat, itu celaka," tegas Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.

Insan intelijen seharusnya tidak berpikir mengenai jabatan dari awal, tapi fungsional. Ia mesti berpikir menjadi ahli di satu bidang atau kasus. Misalnya ahli di bidang gerakan radikal semacam ISIS.

"Bukan cuma bagi-bagi jabatan. Karena judulnya ini kemampuan. Harus fleksibel dan mudah bergerak. Intelijensia tinggi dan menyertakan masyarakat dalam kesadaran membantu intelijen sebagai pertahanan dan keamanan nasional," tambah As'ad. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya