Berita

Publika

Di Balik Kontroversi Kolom Agama

SABTU, 15 NOVEMBER 2014 | 12:04 WIB

KONTROVERSI penghapusan kolom agama yang muncul di pemerintahan Jokowi-JK ini dapat menjadi bola panas yang nantinya bisa tertuju balik terhadap kepercayaan publik kepada pemerintah.

Perlu diingat sebelumnya bahwa dengan menggeliatnya isu kenaikan BBM sudah menjadi protes tersendiri dari masyarakat. Kini disusul pula wacana penghapusan kolom agama.

Berbicara lebih mengenai kontroversi penghapusan kolom agama yang ramai terdengar maka kita juga harus mengetahui lebih detail lagi seberapa pentingya kolom agama itu tercantum dan dampak negatifnya jika kolom tersebut ditiadakan.


Sedikit kilas balik ke beberapa tahun yang lalu yang mungkin setiap peristiwa ini menguatkan akan dilakukannya penghapusan kolom agama. Seperti yang kita tahu waktu itu bahwa negara kita sangat krisis konflik SARA. Di mana hampir di setiap daerah terutama di wilayah Indonesia bagian timur terlibat konflik saudara atas nama agama. Seperti contoh di saat ada kerusuhan/pertikaian antar agama di Maluku, sering terjadi razia KTP di jalan oleh kelompok yang bertikai. Jika tercantum agama yang berbeda dengan kelompok tersebut, maka orang tersebut akan dibantai beramai-ramai.
Ini salah satu cerita dibalik adanya kolom agama di dalam kartu identitas penduduk. Namun faktanya saat ini semua itu sudah tidak terjadi. Rakyat indoensia sudah bisa menyedari kemajemukan penduduknya. Sesama pemeluk agama sudah bisa menghargai dan menghindari konflik serupa.

Alasan KTP bisa disalahgunakan di daerah konflik yang berlandaskan SARA sudah tidak relevan karena daerah tersebut sebagai contoh Aceh, dan Poso sudah relatif aman dan hidup dalam kerukunan umatnya. Sudah tidak lagi kita mendengar ada peritiwa razia kartu identitas penduduk dan jika terlihat dalam KTP-nya agama tertentu maka akan di dihabisi (dibunuh). Lagi pula negara ini punya semboyan Bhineka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetap satu jua dan di satu sisi ini adalah wilayah penegakan hukum, kurang pas dijadikan alasan penghapusan kolom agama.

Manfaat lain dari terteranya agama sang pemilik dalam KTP, sebagai  contoh saat seorang ditemukan meninggal di tempat yang asing dan jenazahnya sulit untuk dibawah ke alamat domisili sesuai KTP. Penyelenggaraan jenazah bisa mengikuti tata cara agama orang itu karena agamanya telah tercantum dalam KTP. Contoh kecil, tapi faktanya itu dapat mempermudah lingungan sekitar dan juga bisa menghindari terjadinya kesalahan dalam bertindak.

Jelas dihapus atau tidaknya kolom agama dalam Kartu Penduduk bukanlah isu penting. Tetap dipertahankan jelas ada manfaatnya. Dan jika dihapus pun tidak akan membuat dunia ini kiamat lebih cepat atau seseorang akan kehilangan agamanya secara tiba-tiba karena sejatinya urusan agama adalah antara mahluk dengan penciptanya.

 Yang seharusnya menjadi perhatian penting saat ini adalah jika di jaman yang serba modern dan hidup dalam kemaajemukan ini masih ditemui adanya kesulitan sebagian anak bangsa dan generasi penerus bangsa ini dalam mengurus dokumen kewargaan, yang itu hanya karena masalah agama.

Piccesius Yunki Pradana
Jatiasih, Bekasi

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya