Berita

foto:net

Nusantara

Tolak UMP Sumut, Buruh Siap Duduki Kantor Gubernur

KAMIS, 13 NOVEMBER 2014 | 07:50 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Kaum buruh di Sumatera Utara siap turun ke jalan untuk menolak upah minimum provinsi (UMP) Sumut Rp 1.625.000 dan menuntut ditetapkanya UMP Rp 2 juta.

Demikian dikatakan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia-Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Sumatera Utara (KSPI-FSPMI Sumut), Minggu Saragih dalam keterangannya, Kamis (13/11).

"Kami akan mengerahkan 5 ribu buruh ke kantor gubernur, DPRD dan walikota Medan pada tanggal 17 November, dan pada tanggal 18 November kita akan ke kantor bupati Deli Serdang," ujar Minggu.


Jelas dia, mereka akan menuntut pencabutan SK Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho tentang penetapan UMP Sumut Rp 1.625.000 dan menuntut ditetapkanya UMP Rp 2 juta.

Aksi ini, sambung Minggu, sebagai bentuk kekecewaan pihaknya kepada gubernur Sumut dan khususnya dewan pengupahan unsur serikat buruh/pekerja yang sangat terkesan terburu-buru menetapkan KHL terendah di Serdang Bedagai sebesar Rp 1.271.058 dan menjadi dasar mereka putuskan UMP menjadi Rp 1.611.000 dengan alasan sudah 127 persen dari KHL.

"Kami nyatakan bahwa KHL yang mereka buat tidak sesuai dengan harga pasar dan tidak sesuai dengan kebutuhan rill buruh lajang dengan kebutuhan hidup saat ini," terangnya.

Minggu menambahkan, pihaknya sudah melakukan survei langsung di tiga pasar di Serdang Bedagai pada tanggal 24 Oktober 2014, yaitu pasar Perbaungan, Sei Rampah dan Dolok Masihul. Rata-rata KHL-nya di kisaran Rp 1,8 - 2 jutaan.

"Jadi omong kosong dengan survei yang mereka lakukan dan yang paling kita sesalkan mengapa dewan pengupahan unsur serikat buruh/pekerja seperti lembu dicucuk hidungnya. Tidak ada melakukan upaya dan usaha untuk memperjuangkan kenaikan UMP dalam penentuan KHL," tandasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya