Berita

hanif dhakiri/net

Lompat Pagar Menteri Bukti Ada Masalah Serius dalam Pengelolaan Pemerintahan

KAMIS, 06 NOVEMBER 2014 | 22:36 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Aksi Menteri Tenaga Kerja, Muhammad Hanif Dhakiri, melompat pagar saat inspeksi mendadak (sidak) kemarin mengkonfirmasi bahwa ada persoalan serius dalam pengelolaan pemerintahan. Terlebih bila blusukan menjadi pola kerja di kementerian.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Wahidin Halim, kepada RMOL  malam ini (Kamis, 6/11).

"Selama ini pola kerja blusukan tidak terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif efeknya kepada masyarakat," jelasnya.

Seharusnya, sambung Wahidin, yang diprioritaskan adalah membangun sistem melalui pembuatan berbagai regulasi-regulasi seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden, peraturan menteri. Selain itu juga yang harus lebih dahulu dilakukan adalah menentukan job description di Kementerian, misalnya mana tupoksi Menteri, Sekjen, Dirjen, Kabag agar jelas eksekusinya.

Bagi mantan Walikota Tangerang ini, aksi lompat pagar Menteri Hanif menandakan ketidakjelasan fungsi tersebut.

"Harusnya bila ada pihak atau  perusahaan yang sudah teridentifikasi melanggar, langsung aparat hukum saja yang menangkapnya. Atau kalau sekadar mau melakukan sampling boleh saja, tapi harus di-follow-up dengan membuat regulasi dan instrumen-instrumen yang tepat," tegas Doktor Bidang Kebijakan Publik Unpad ini.

Kemarin pagi, Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dakhiri melakukan sidak ke Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) Elkari Makmur Sentosa yang terletak di Jalan Asem Baris Raya, Gang Z, Tebet, Jakarta Selatan. Politikus PKB itu terpaksa melompat karena pengelola tidak mengizinkannya masuk. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

DPR Sambut Baik Upaya Indonesia Ingin Gabung BRICS Plus

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:53

Divonis 20 Tahun Penjara, Pelaku Pembunuhan di Subang Ajukan Kasasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:37

Asupan Protein Ikan Pegang Peran Penting Gizi Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:15

Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:58

Aksi Heroik Kapal Bakamla

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:46

Lahan Tembakau Blora Berkembang Pesat, Petani Sejahtera

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:03

Bermain Imbang 0-0 Lawan Australia, Timnas U-17 Pastikan Lolos Piala Asia

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:50

Bukit Tidar yang Penuh Kenangan

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:24

DPD Dorong Lemhanas Bikin Film Bertema Patriotisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:08

Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana

Senin, 28 Oktober 2024 | 02:29

Selengkapnya