Berita

sjafrie sjamsoeddin/net

Politik

Inilah Alasan Sjafrie Sjamsoeddin Tak Layak Jadi Kepala BIN

KAMIS, 06 NOVEMBER 2014 | 03:29 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Presiden Joko Widodo punya alasan kuat tidak memilih Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Nama Sjafrie kerap dihubungkan dengan berbagai pelanggaran HAM masa lalu, seperti Timor Timur dan peristiwa 13-14 Mei 1998, namun anehnya tak pernah tersentuh hukum. Bahkan selama 10 tahun SBY berkuasa, dia malah mendapat posisi mentereng di Departemen Pertahanan.

"Kalau sekarang menduduki posisi kepala BIN, maka dipastikan hukum tidak dapat menjangkaunya. Dan saya kira dampaknya cukup dalam, impunitas bagi para pelanggar HAM tidak berakhir dan tetap langgeng di era Jokowiini," ujar Wakil Ketua Indonesian Human Right Commite and Social Justice (IHCS) Ridwan Darmawan saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu (Kamis, 6/11).
 

 
Menurut dia, penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu akan sulit berjalan jika Sjafrie yang notabene memiliki rekam jejak buruk diangkat sebagai kepala BIN. Harapan rakyat atas janji kepemimpinan Jokowi-JK yang memberi otimisme dalam penyelesaian pelanggaran HAM hanya isapan jempol.

"Padahal kita berharap ada penyelesaian baik melalui jalur pengadilan atau mekanisme lain, agar bangsa ini tidak disandra oleh isu HAM khususnya di saat-saat jelang Pilpres. Di setiap moment Pilpres, isu HAM selalu muncul tetapi begitu pemilu selesai, selesai pula diskursus atas penyelesaiannya," papar dia.

"Saran saya, Jokowi mengangkat pejabat yang tidak tersangkut kasus-kasus HAM masa lalu, seraya memberi kepastian bagi para pelaku yang diduga melanggar HAM dengan membentuk pengadilan HAM adhoc atau mekanisme lain semisal Komisi Kebenaran dan Rekonsiluasi," pungkas Ridwan.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya