Berita

Bisnis

KENAIKAN HARGA BBM

Gede Sandra: Jalan Pikiran Menteri ESDM Menyesatkan

SELASA, 04 NOVEMBER 2014 | 09:02 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Menteri ESDM Sudirman Said berulang kali mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial terkait ekonomi politik BBM. Pertama, dia menyatakan bahwa subsidi BBM hanya membuat rakyat jadi malas.

Lalu, Menteri Sudirman juga menyatakan bahwa subsidi BBM dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Terakhir, Menteri Sudirman mengatakan dirinya tidak akan membubarkan Petral yang selama ini disebut menjadi salah satu instrumen mafia migas.

“Dengan mengatakan bahwa subsidi BBM membuat rakyat jadi malas, Sudirman Said telah menyingkap tabir pemikirannya yang sangat kanan dan anti rakyat. Sekalian saja logika pemikiran kanan ini diteruskan, bahwa karena malas maka orang jadi miskin. Kesimpulannya, kalau subsidi BBM dicabut maka orang akan jadi kaya. Ini kan sangat menyesatkan,” ujar peneliti LSP Gede Sandra.


“Kita tahu setiap kali BBM dinaikkan, lebih dari 100 juta rakyat miskin dan hampir miskin di Indonesia, yang berpenghasilan di bawah 2 dolar AS  per hari, akan terkena dampaknya. Jelas Pak Sudirman tidak akan terlalu merasakan dampaknya karena bukan berasal dari lapisan masyarakat itu,” sambungnya.

Gede juga mengatakan, pencabutan subsidi BBM akan menambah jumlah penduduk miskin dari kelompok hampir miskin sebanyak lebih dari 10 juta jiwa.

Alumnus ITB dan UI ini, yang akan diuntungkan dengan liberalisasi sektor BBM ini adalah para korporasi migas asing yang memiliki bisnis pom bensin (SPBU) di Indonesia, seperti Total, Shell, dan sebagainya.

“Jadi akan lebih tepat bila dikatakan bahwa pencabutan subsidi BBM di Indonesia akan mensejahterakan para kapitalis asing yang jumlahnya kurang dari 0,1% penduduk dunia,” masih kata Gede.

Adapun pernyataan Menteri Sudirman tidak akan membuabarkan Petral, menurut Gede, jelas tidak mewakili kebanyakan rakyat Indonesia yang ingin memberantas mafia minyak.

“Semua tahu bahwa keberadaan para trader ini hanya menguntungkan segelintir orang superkaya di Indonesia yang mendapatkan fee sebesar 2 dolar AS per barrel impor BBM perhari, atau sama saja dengan Rp 10 triliun pertahun,” demikian Gede sambil mengingatkan bahwa  Sudirman memiliki kedekatan dengan mantan Menteri ESDM Kuntoro Mangkusubroto yang pernah menjadi komisaris perusahaan pengapalan migas. [dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya