Berita

foto:net

Hukum

Dibully, Penyair Wanita Ini Mengadu ke Polisi dan Komnas HAM

SENIN, 03 NOVEMBER 2014 | 02:35 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan seorang penyair, Fatin Hamama menjadi korban bully di jejaring media sosial Twiter. Ia diserang berbagai tuduhan dan julukan keji yang sangat merugikan bukan saja pribadi dirinya, tapi juga harkat dan martabat kaum perempuan.

Merasa terpojok dan terhina, peristiwa ini dilaporkan ke Polisi dan Komnas Perempuan dengan dugaan pecemaran nama baik. Fatin ingin pembuat komentar pedas di akun twiternya dicari dan diproses sesuai aturan berlaku.

"Terhadap tuduhan itu, kami melaporkan dua orang pelaku yang melakukan penghinaan, yakni Sutan Iwan Soekri Munaf dan Saut Situmorang," kata pengacara Fatin, Wilmar melalui rilis yang dikirim kepada wartawan, Minggu (2/11).


Menurut Fatin, dirinya disebut bajingan, sampah sampai tuduhan mucikari dan PSK. Rentetan ungkapan kata-kata yang jauh dari norma susila dan etika budaya negeri ini.

"Bahkan lebih dari itu sudah mengarah ke fitnah keji. Tragisnya, itu dilakukan oleh sesama pegiat sastra," ungkap Fatin.

Komnas Perempuan mendukung dan mendorong korban kekerasan di media sosial untuk melaporkan pelaku kekerasan ke polisi dan membawa penjahat media sosial ke pengadilan.

"Tindakan koban melaporkan ke polisi dan berlanjut ke pengadilan ini penting dilakukan untuk merncegah kasus-kasus serupa berulang lagi di masa depan," kata Wilmar.

Marahnya Sutan Sokeri Munaf dan Saut Situmorang kepada Fatin Hamama lantaran diduga ikut dalam menerbitkan buku sastra '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh,'

Akibatnya, muncul penistaan kepada Fatin Hamama secara berulang-ulang di media sosial.

"Yang siapa saja bisa membacanya atau mengkomentarinya. Semakin ramai jadinya. Sampai suami, anak dan keluarga saya jadi malu," papar Fatin.

Menurut Fatin, Komisioner Komnas Perempuan Neng Dara Affiah berjanji akan menanggapi dan mindaklanjuti laporan Fatin Hamama. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya