Berita

neta s pane/net

Hukum

IPW: Tangkap Buruh Sate, Polri Hanya Permalukan Jokowi

KAMIS, 30 OKTOBER 2014 | 11:50 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Langkah Polri yang bertindak cepat menangkap dan menahan Muhammad Arsad (MA) alias Imen (24), tersangka penghinaan terhadap Presiden Jokowi patut diapresiasi.

Namun, dalam memproses kasus penghinaan terhadap Jokowi, elit Polri jangan bersikap diskriminasi, tebang pilih, dan bernuansa cari muka atau untuk membuat pencitraan.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, dalam memproses kasus penghinaan pada Jokowi, Polri tidak profesional dan cenderung tebang pilih. MA remaja miskin yang bekerja sebagai buruh kipas sate dengan cepat ditangkap dan ditahan. Sebaliknya, dua tersangka Obor Rakyat yang juga dituduh menghina Jokowi hingga kini belum ditahan.


"Ketika elit Polri bersikap diskriminatif dan hanya berani menangkap MA dan tidak berani menangkap tersangka Obor Rakyat, sesungguhnya elit Polri sudah mempermalukan dirinya sendiri maupun institusinya, elit-elit Polri sudah memperburuk citra institusinya di hadapan kalayak luas," ujar Neta dalam keterangannya, Kamis (30/10)

Manurutnya, sikap elit Polri yang diskriminatif ini hanya akan mempermalukan Jokowi sebagai korban dan sebagai presiden. Publik bisa menuding bahwa Jokowi lah di balik semua ini, yang memerintahkan penangkapan terhadap MA.

Untuk itu Jokowi harus segera turun tangan dan segera memerintahkan elit-elit Polri menuntaskan kasus Obor Rakyat, dengan cara melakukan penyitaan peralatan kerja, kantor, percetakan dan lainnya serta memasang police line agar barang bukti kasus Obor Rakyat tidak hilang atau dirusak. Selain itu memeriksa semua personil yang terlibat, mulai dari redaksi, desainer, pracetak, percetakan, terutama pihak yang membiayai tabloid tersebut.

Jelas Neta, kasus Obor Rakyat lebih berat ketimbang kasus MA. Kasus Obor Rakyat bukan semata-mata pelanggaran pemilu, lebih dari itu Obor Rakyat sudah menyebarkan isu SARA, memecah belah umat, menyudutkan Jokowi dan menyebar kebencian.

Ia menambahkan, Jokowi yang membawa Revolusi Mental jangan membiarkan elit-elit Polri mempermainkan hukum, dengan bersikap diskriminatif dan hanya berani mengorbankan rakyat kecil. Sebagai presiden yang membawahi Polri, Jokowi sangat bertanggungjawab untuk membenahi Polri dan memerangi sikap diskriminatif yang dipertontonkan elitelit Polri ke masyarakat.

"Jika elit Polri tak kunjung menuntaskan kasus Obor Rakyat, Jokowi harus segera mengevaluasi kepemimpinan Polri, termasuk segera mengganti Kapolri (Jenderal Sutarman)" demikian Neta. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya