Berita

Salim Segaf Al Jufri/net

Pekerja Sosial Dituntut Mampu Hadapi MEA 2015

SELASA, 14 OKTOBER 2014 | 21:51 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Permasalahan sosial semakin kompleks dan dinamis menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) handal di bidang pekerjaan sosial (peksos).

“Peksos menjadi faktor strategis dalam perubahan sosial masyarakat, sehingga dalam pegaulan global yang difasilitasi organisasi-organisasi internasional telah mendorong pendidikan peksos melibatkan diri dalam perubahan tersebut,” kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri pada Wisuda Magister Pekerjaan Sosial Spesialis ke-7 dan Sarjana Sains Terapan Pekerjaan Sosial Ke-48 Tahun Akademik 2014/2015 di STKS Bandung, Selasa (14/10).

Menghadapi hal itu, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) dituntut meningkatkan kualitas agar mampu menghasilkan peksos berkompeten dan profesional. Calon peksos mesti memiliki keyakinan dan kesungguhan mempraktekan secara profesional. Dengan kemampunan itu, peksos bisa bekerja tidak hanya di lembaga pemerintah, juga di berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM/NGO) nasional dan internasional.


“STKS harus mengembangkan pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan yang bisa menyentuh permasalahan di masyarakat,“ ujar Menteri Salim dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, STKS harus meningkatkan kualitas pendidikan dan produktivitasnya, khususnya mengembangkan kompetensi pendidikan peksos sesuai kebutuhan dalam konteks lokal, nasional maupun internasional. Salah satunya, yang cukup signifikan melalui praktik peksos dengan meningkatnya tuntutan akuntabilitas terhadap implementasi program-program pelayanan kesejahteraan sosial (kesos) dan berbagai tuntutan perlu direspon STKS secara positif.

Bagi para dosen, mahasiswa dan para lulusan perlu juga selalu melakukan kajian atau penelitian yang lebih inovatif tentang berbagai metode penanganan masalah kesos serta melakukan praktek berbasis bukti Evidence Based Practice (EBP).

Berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai peksos selama menempuh pendidikan di STKS Bandung diharapkan menjadi bekal untuk bersaing di dunia kerja. Berbagai tantangan tersebut, lebih berat dibandingkan di kampus, salah satunya pasar kerja, baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

Tantangan pertama berasal dari pasar kerja. Peksos memiliki tugas meyakinkan pasar kerja dan masyarakat, bahwa alumni peksos adalah sarjana profesional yang mampu mengatasi masalah sosial, menjadi agen perubahan, serta memberdayakan masyarakat.

“Dengan bekal ilmu yang dimiliki menjadikan peksos orang-orang yang tepat bekerja untuk membangun kesejahteraan masyarakat,” kata Menteri Salim.

Tahun depan, diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Setiap peksos dan STKS sebagai bagian dari MEA dituntut bisa berperan aktif di lingkup global dan tidak bisa menghindar tapi harus dihadapi sebagai bagian dari perubahan, tantangan dan peluang. Dalam MEA diterapkan sektor-sektor prioritas yang disebut arus bebas tenaga kerja terampil.

Penduduk dari negara ASEAN bisa dengan mudah dan bebas memilih lokasi pekerjaan yang mereka inginkan. Pencari kerja akan memiliki kesempatan yang lebih besar, karena lapangan kerja tersedia dengan berbagai kebutuhan keahlian yang beragam.

“MEA sebagai momen penting bagi keberadaan profesi peksos. Peluang dan tantangan yang besar bagi peksos Indonesia untuk memasuki area peksos internasional dengan syarat mampu meningkatkan kapasitas kompetitif,” demikian politisi senior PKS ini. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya