Berita

Irman Gusman

Wawancara

WAWANCARA

Irman Gusman: Lebih Elok, Pemilihan Pimpinan MPR Dilakukan Secara Musyawarah & Mufakat

SELASA, 07 OKTOBER 2014 | 09:14 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mendorong agar pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tidak melalui mekanisme voting. Tapi dengan musyawarah untuk mufakat.

“Kami akan berupaya keras agar pemilihan pimpinan MPR dila­kukan melalui musyawarah un­tuk mufakat, bukan melalui suara terbanyak,” kata Ketua DPD Irman Gusman kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Sejak awal, lanjut Irman, DPD tidak ingin pimpinan MPR diha­silkan melalui pemungutan sua­ra. Sebab, akan mencederai mar­wah MPR sebagai lembaga permu­sya­waratan rakyat.


“Anggota MPR itu harus be­run­­ding dan musya­warah. Se­mua un­sur dan elemen yang ter­po­lari­sasi ha­­rus dilibatkan untuk me­nentu­kan arah kebijak­an bang­sa,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Kenapa mesti mengedepan­kan musya­warah?

Seperti namanya Majelis Per­musyarawatan Rakyat, tentu kita menginginkan dalam proses pe­milihan pimpinan MPR itu, kita kedepankan musyawarah. Sebab, MPR berbeda dengan DPD mau­pun DPR yang barang­kali tidak terasa nuansa musya­warahnya.

Artinya pemilihannya tidak melalui paket?
Ya. Kalau DPR sama DPD kan lain melalui paket, melalui pe­mi­lihan secara langsung. Tapi di MPR ini menurut saya, sebaik­nya kita harus kedepankan mus­ya­warah dan mufakat.

Apa ini sudah dibicarakan dengan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH)?
Dua-duanya (KMP dan KIH-red)) kita sudah berkomunikasi, agar pemilihan MPR dilakukan de­ngan musyawarah untuk mu­fakat agar sesuai sila ke 4 Pan­casila.

Kalau terjadi voting, bagai­mana?
Saya belum sampai ke tahap itu, karena kita ingin men­do­rong ini dulu terjadi. Kita nggak usah berandai-andai. Ki­ta harus ya­kinlah bisa mu­fakat.

Semua kekuatan politik harus terlibat dalam membangun bang­­sa ini. Sebab, dalam pem­­­ba­ngu­nan bangsa ini tidak bisa satu kelompok, satu partai sa­ja. Tapi harus dikerjakan se­cara gotong ro­yong. Itulah inti dari pada ke­kuatan rakyat In­donesia.

Bagaimana soal DPD setara dengan DPR?
Pada 29 September lalu telah diputuskan, keputusan MPR me­rekomendasikan adaya pena­taan ulang sistem ketatanega­raan kita yang wujudnya peru­bahan UUD 1945.

Rekomendasi perubahan itu antara lain bagamana memper­kuat sistem presidensial yang se­lama ini belum jelas. Bagai­mana memperkuat sistem parlemen, bagaimana hubungan antara DPR dan DPD, itu konsekuen­sinya melalui penguatan DPD, se­hingga sistem parlemen lebih kokoh lagi.

Bagaimana sistem yang dibangun?
Sistem yang dibangun bisa sa­ling check and balance antara DPR dan DPD, sehingga me­ning­­katkan kewibawaan lemba­ga ini.

Bila satu institusi ke­we­­na­ngan­nya luar biasa, potensi penyalah­gunaannya juga luar biasa. Untuk itu perlu check and balance dari lembaga lain. Ini sistem yang ingin kita ba­ngun. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya