Konsolidasi yang dilakukan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) dan politisi PPP Djan Faridz hanyalah silaturahmi biasa.
â€Itu bukan perjalanan organiÂsaÂsi. Sebab, yang hadir bukan fungÂsionaris partai, melainkan jaÂmaah PPP,†kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Emron PangÂkapi keÂpaÂda Rakyat Merdeka di Jakarta.
Seperti diketahui, Djan Faridz mengklaim telah mengantongi duÂkungan dari mayoritas penguÂrus DPW dan DPC se-Indonesia. Dia pun siap menggantikan posisi SDA sebagai Ketua Umum PPP.
Di sela konsolidasi kader PPP se-Bali, NTB, dan NTT, di DenÂpaÂsar, Bali, Djan menyatakan opÂtiÂmitisnya bakal meraih duÂkungÂan mayoritas dalam Muktamar PPP yang rencananya digelar 23 Oktober 2014.
“Muktamar itu tergantung amaÂÂnah. Kalau saya dipercaya meÂmimpin partai, Insya Allah saÂya siap,†tegasnya di Denpasar, Selasa (23/9).
Emron Pangkapi selanjutnya mengatakan, perjalanan SDA dan Djan Faridz ke daerah haÂnyalah menjalin silaturahmi.
â€Bagi kami, tidak masalah daÂlam menjalin silaturahmi, dan meÂmang dianjurkan oleh agama. Yang tidak boleh jika dalam siÂlaturahmi tersebut mengambil keÂputusan. Karena pengambilan keÂputusan ada mekanismenya,’’ papar Emron.
Berikut kutipan selengkapnya; Dalam konsolidasi tersebut, kabarnya SDA kembali meÂngeÂluarkan surat pemecatan keÂpaÂda para kader, komentar Anda?Kami juga mendapatkan inÂforÂmasi tersebut. Ada 15 pengurus di DPP yang dipecat oleh SDA, dan 7 di Dewan Pimpinan WilaÂyah (DPW). Tapi tindakan yang diambil oleh SDA merupakan tinÂdakan ilegal. Karena yang berÂsangÂkutan suÂdah tidak lagi menÂjabat Ketua Umum PPP.
Apa khawatir mereka akan menyerang balik?Kami tidak khawatir. Sebab, baÂgi kami sejak 9 September 2014 tidak ada lagi hubungan orÂganisasi SDA dengan DPP. Yang ada seÂbagai mantan Ketua Umum PPP yang sedang dirundung muÂsibah.
Lalu, apa yang Anda lakuÂkan?Kami tidak melihat ke belaÂkang, tapi melihat ke depan deÂngÂan melakukan koordinasi memÂÂÂpersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penetapan haÂluan kebijakan partai dalam MukÂtamar mendatang.
Dalam konflik kali ini, mungÂkinkah PPP akan islah?Kami menerima islah, meÂmang itu anjuran agama. Tetapi dalam konÂteks berpartai, kami ingin isÂlah dalam mekanisme orÂgaÂnisasi. Yaitu di dalam tata cara atau meÂkanisme pengamÂbilan keputusan partai.
Di dalam badan DPP partai ada yang disebut MahÂkamah ParÂÂtai. Maka kami meÂnunggu fatÂwa MahÂkamah Partai untuk menyeleÂsaiÂkan konflik PPP.
Kapan keputusannya dikeÂluarÂkan?Sampai hari ini kita masih meÂnunggu keputusannya. Sekurang-kurangnya ada tiga rancangan keÂputusannya yang bisa diambil MahÂkamah Partai. Pertama, meÂngeÂsahkan pemberhentian SDA. Maka DPP PPP berada di bawah kendali Ketua Umum Emron PangÂkapi dan Sekertaris Jenderal Romahurmuziy yang sah. Kedua, mahkamah menetapkan posisi SDA tetap ketua umum. Ketiga, isÂlah pada titik nol.
Maksudnya titik nol?Memang kita sudah mendapat pesan dari Ketua Majelis Syariah yang meminta semua pihak di PPP untuk islah atau berdamai seperti islah pada April 2014.
Apa DPW dan DPC menÂduÂkung DPP di bawah kepeÂmimÂpinan Anda?Alhamdulillah, sampai hari ini Dewan Pengurus Harian PPP berÂsaÂma kami. Sebanyak 24 DPW dari 33 DPW seluruh Indonesia menduÂkung seluruh langkah kaÂmi. Lebih dari dua pertiga DPC siap menÂjaÂlankan keÂputusan parÂtai, dan meÂreka haÂnya mengakui DPP PPP di bawah keÂpemimÂpinan Emron Pangkapi dan RoÂmaÂhurÂmuÂziy. ***