Berita

ilustrasi, Lokomotif Uap B5112

Bisnis

PT KAI Hidupkan Lagi Lokomotif Uap B5112

Gandeng Belanda Buat Restorasi
SELASA, 30 SEPTEMBER 2014 | 07:52 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Kereta Api Indonesia (Per­sero) atau KAI melalui Unit Conservation, Maintenance & Architectur Design, berhasil menghidupkan kem­bali lo­ko­mitif uap (lokouap) pertama B5112 made in tahun 1900. Lokomotif uap ini diberi nama Sun, yang berarti matahari.

Lokuap B5112 merupakan lokomotif uap pertama yang berhasil diretorasi oleh tim res­torasi sehingga saat ini terdapat tiga lokomitif uap yang ber­operasi. Lokomotif tersebut ren­cananya akan dioperasikan di Kota Heritage Solo.

“Lokomotif B5112 ini me­ru­pakan hasil restorasi pertama dari lokomotif yang sudah tidak hi­dup selama 36 tahun. Saat ini, ada 35 lokomotif lainnya yang diharap­kan bisa direstorasi,” terang Executive Vice President Conser­vation, Maintenance & Architec­ture Design PT KAI Ella Ubaidi.

Dia menerangkan, PT KAI akan bekerja sama dengan Be­landa khusus untuk restorasi lo­komotif uap itu. Be­landa yang akan mem­berikan pengetahuan terkait teknis lo­ko­motif uap yang akan direstorasi.

“Mereka (pihak Belanda) sudah menyetujui kerja sama dalam restorasi lokomotif uap. Mereka punya detail teknis dari lokomotif buatan mereka dan memberi pengetahuan bagi pe­laksana restorasi KA uap di Indonesia,” tuturnya.

Direktur Utama PT KAI Ig­nasius Jonan mengatakan, pi­haknya terus mengejar keku­rangan jumlah lokomotif.

Ia mengungkapkan, jumlah lokomotif justru berkurang ke­tika kereta api bertransformasi.

“Dulu, di zaman kolonial Be­landa, lokomotif uap ada sekitar 1.200 unit. Setelah kereta api ber­transformasi menjadi loko­motif diesel, hingga saat ini ada sekitar 500 unit,” kata Jonan.

Jonan menargetkan untuk me­nambah jumlah lokomotif mi­ni­mal bisa menyamai jumlah lo­ko­motif di zaman kolonial Belanda.

“Partisipasi kereta api di ang­kutan darat di pulau yang padat seperti Jawa sangat dibutuh­kan,” cetus Jonan.

Menurut Jonan, PT KAI ber­ko­mitmen terus meningkat­kan per­forma pelayanan dan penye­diaan jasa perkeretaapian.  ***

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya