Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi membantah telah melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas PDIP di Semarang, Jumat (19/9).
“Pertemuan tersebut terbuka dan dihadiri beberapa tamu unÂdaÂngan lainnya,’’ kata Emron PangÂÂkapi kepada Rakyat MerÂdeka di Jakarta, Selasa (23/9).
Saat itu, lanjutnya, Megawati mengundang para tamu untuk miÂnum teh di transit room sebeÂlum acara press conference dimulai.
“Saya tidak sendiri, ada Pak JK, Surya Paloh, Mbak Puan MaÂharani. Ada juga Drajad Wibowo dan Tjatur Sapto Edy dari PAN,†ungkapnya.
Berikut kutipan selengkapnya;Kenapa Anda hadir di Rakernas PDIP?Saya hadir mewakili DPP PPP untuk merespons undangan khuÂsus DPP PDIP. Tujuan saya memÂpererat silaturahmi antara PPP dengan partai-partai lain, khuÂsusnya PDIP.
Hubungan Tokoh-tokoh PPP dan PDIP, selama ini terjalin baik, terutama ketika Ibu Megawati jadi Presiden dan Hamzah Haz menjadi wapresnya yang saat itu Ketua Umum PPP. Jadi, wajarÂlah hubungan tetap terjalin baik.
Apakah itu pertanda PPP akan merapat ke Jokowi?Terserah masing-masing indiÂvidu untuk menafsirkannya apa. Yang jelas memenuhi undangan sahabat adalah perbuatan baik. Kami tidak pikir jauh-jauh, ada undangan teman, mengapa tidak hadir. Soal rapat merapat kemaÂna, tidak ada kaitan dengan haÂdirnya saya di Rakernas PDIP.
PPP sampai sekarang berada di baÂrisan KMP (Koalisi Merah PuÂtih). Hanya Mukernas atau MukÂÂtamar yang bisa mengubah haÂluan politik partai.
Apa yang dibicarakan deÂngan Megawati saat itu?Ibu Megawati hanya menguÂlangi yang dipidatokan, mengaÂjak semua komponen untuk beÂkerja sama demi kebaikan bangÂsa di masa depan. Saya senang, kaÂrena diterima di Rakernas itu dengan situasi yang sangat haÂngat.
Apa yang disampaikan JoÂkowi dalam pertemuan terseÂbut?Karena waktunya tidak baÂnyak. Pak Jokowi hanya bilang terima kasih kepada para tamu undangan. Tidak ada pembiÂcaÂraan khusus dengan beliau. SeÂperti pembicaraan kabinet atau- pun soal koalisi.
Apa akan diputuskan bergaÂbung dengan Jokowi-JK dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) nanti?Saya tidak bisa mendikte MuÂkernas dan meramalkan keputuÂsannya. Terserah Mukernas saja. PPP itu kan diisi politisi-politisi berpengalaman. Silakan nanti bermusyawarah. Siapapun ketua umum dan pengurus DPP wajib menjalankan keputusan partai. Memang itu tempat mengambil keputusan.
Mukernas tetap dilaksaÂnakan tahun ini?Amanat Rapat DPP, Mukernas selambat-lambatnya diselengÂgaÂrakan akhir September 2014. Tapi Sekjen PPP sebagai ketua teknis Mukernas agaknya masih memÂperÂtimbangkan jadwal berÂkaitan soal teknis.
Yang jelas, 13 September laÂlu, kami sudah melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional (RaÂpimÂnas) di Jakarta. Semua keÂputusannya sudah disosialisaÂsikan ke Dewan Pimpinan WiÂlayah (DPW) dan Dewan PimÂpinan Cabang (DPC). Terutama tentang pemberhentian SuryaÂdharma Ali (SDA) sebagai KeÂtum PPP. Dengan segala lanÂdasan konstitusionalnya serta meÂkanisme keputusannya.
Bagaimana respons DPW dan DPC?Alhamdulillah DPW dan DPC dapat menerima keputusan terseÂbut. Mayoritas mereka berada di belakang kita. Ini dilakukan buÂkan karena benci SDA. Tapi seÂmata-semata memberikan kesemÂpatan beliau berkonsetrasi mengÂhadapi persoalan hukum, dan memisahkan kasusnya dari PPP, serta menjaga nama baik PPP.
Kita semua menempatkan naÂma baik PPP di atas persoalan-perÂsoaÂlan yang menimpa kami. BeÂgiÂtulah etika dalam berpartai. ***