Berita

Bisnis

Diskusi LKPM: Pemerintahan Baru Harus Lebih Hati-hati Mendesain Tata Kelola Migas

RABU, 17 SEPTEMBER 2014 | 00:34 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tata kelola minyak dan gas Indonesia harus didesain dengan hati-hati oleh pemerintahan mendatang agar model tata kelola yang baru tidak memberikan hasil yang malah lebih buruk.

Demikian sekelumit kesimpulan dari diskusi publik bertema "Quo Vadis Tata Kelola Migas Setelah Pilpres" yang diadakan Lembaga Kajian Politik Moestopo (LKPM) di Waluma, Hang Lekir, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (16/9).

Hadir sebagai narasumber dalam acara itu adalah Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. (SKK Migas), Gde Pradnyana; Direktur Institut Kalimasada, Edi Junaidi, anggota Komisi VII DPR RI dari Golkar, Boby Rizaldi, dan Direktur Energy Watch, Mamit Setiawan.


"Kita harus memperhatikan tata kelola migas dengan baik, karena bila tidak maka pada 2018 kita akan menjadi importir BBM terbesar di dunia," kata Gde Pradnyana.

Sedangkan Mamit Setiawan mengatakan, subsidi BBM lebih baik dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur seperti pembangunan kilang. Sementara, peran kontrol sosial untuk check and balancing terhadap eksekutif dan legislatif mesti diperkuat.

Dari sudut pandang lain, Edi Junaidi menjelaskan bahwa keterpurukan Indonesia diawali sejak intervensi asing dalam segala bidang, terlebih bidang energi.

"Makin terpuruknya kondisi bangsa salah satunya sejak IMF mencengkeram ekonomi negara kita dan menjalar ke semua sektor di negara kita," terangnya.

Edi mengingatkan, masyarakat harus berperan aktif dalam mengawasi tata kelola energi nasional.

"Rekonsiliasi bangsa menjadi penting untuk mewujudkan security energi," tegasnya.

Senada dengan pembicara lain, Boby Rizaldi mengatakan, identifikasi permasalahan harus dilakukan terlebih dahulu untuk memperbaiki tata kelola migas.

"Apakah sistem atau pelakunya yang harus diubah? Tinggal tergantung administrasi dari pemerintahan Jokowi-JK. Yang pasti, alokasi BBM bersubsidi harus jelas dan tepat," tegasnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif LKP Moestopo, Didik Triana, menyatakan, diskusi-diskusi semacam ini penting untuk mengawal keseriusan pemerintah untuk memberantas mafia migas dan mewujudkan alternatif energi pengganti.

"Semua wacana terkait alternatif energi terbarukan harus direalisasikan, jangan cuma dibicarakan," harap Didik. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya