Berita

ilustrasi

Bisnis

Konsep Tol Laut Dianggap Bisa Kembangkan Ekonomi Maritim

Diklaim Mampu Turunkan Biaya Logistik
RABU, 20 AGUSTUS 2014 | 09:29 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sarana transportasi laut yang solid sangat dibutuhkan bagi negara kepulauan seperti Indonesia, yang secara geografis didominasi oleh unsur air dan kelautan.

Atas dasar itu, Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) menilai Indonesia harus lebih banyak lagi membangun transportasi laut disamping sarana transportasi darat maupun udara.

Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Angkatan 49 Boedhi Setiadjid mengatakan, dalam kalkulasi pembiayaan, secara umum biaya transportasi laut hanya 30 persen, sisanya 70 persen terjadi di darat, yakni berupa biaya angkutan darat, pergudangan dan perizinan.


“Di luar biaya-biaya itu, di darat sering ditemui praktik-praktik ilegal berupa pungutan-pungutan tidak resmi yang semakin memberatkan dunia usaha sehingga menyebabkan ekonomi biaya tinggi,” kata dia.

Boedhi mengatakan, konsep tol laut akan dapat mengembangkan ekonomi maritim, yaitu dengan menjadikan laut sebagai basis konektivitas produksi dan pemasaran antar daerah/pulau di Indonesia dan regional.

Adanya disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia, kata dia, membuat moda angkutan laut terbilang paling murah. Realisasi tol laut juga dapat menurunkan biaya logistik dan diharapkan stabilitas harga barang maupun komoditas antar daerah bisa terjaga, sehingga disparitas harganya tidak terlalu tinggi antara wilayah satu dengan lainnya.

Sebelumnya, tol laut digambarkan sebagai armada kapal besar yang secara reguler berlayar melayani angkutan logistik dari ujung barat Indonesia ke ujung timur Indonesia dan sebaliknya. Kapal-kapal secara reguler menghubungkan wilayah-wilayah/pulau-pulau sekitarnya maupun ke kawasan regional di wilayah Asia-Pasifik.

“Untuk membangun moda transportasi dengan konsep tol laut, pemerintah harus melibatkan pendanaan swasta dan untuk merangsang keterlibatan swasta pemerintahan yang baru sebaiknya memangkas perizinan yang menghambat pengembangan infrastrukturnya,” jelas Boedhi.

Dia mengaku, saat ini pihaknya tengah mengkaji lebih jauh bagaimana implementasi program strategis tol laut dapat diterapkan dalam sistem konektivitas nasional berikut tantangan dan hambatannya.

Menurut Boedhi, kemaritiman Indonesia dapat menjadi aset tersendiri, tinggal bagaimana komitmen pemerintah terpilih untuk melaksanakan program itu. Pihaknya juga berharap agar pengembangan teknologi kelautan ke depan dapat mendukung pembangunan maritim nasional.

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bobby Mamahit mengaku istilah tol laut yang digunakan kurang tepat. Karena dalam dunia maritim tidak ada tol laut.

Namun di sisi lain, Bobby menilai program yang diusung Presiden terpilih Joko Widodo merupakan hal yang patut diapresiasi, mengingat hal itu demi kepentingan rakyat Indonesia.

Bobby menyarankan agar proyek itu diimbangi dengan pemerataan kawasan industri yang lebih didorong mengarah ke Indonesia Timur.

“Itu harus diimbangi industrinya supaya daya angkutnya efisien. Lagian kapal besar kan tidak bisa masuk ke semua pelabuhan, jadi pelabuhannya harus besar,” terangnya.

Untuk itu, siapapun nanti yang terpilih menjadi presiden, Ditjen Perhubungan Laut akan selalu mendukung program tersebut dan membantu mewujudkannya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya