Berita

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Bisnis

Antam Habiskan Biaya Eksplorasi Rp 1,3 Miliar

Fokus Garap Emas Dan Nikel
JUMAT, 15 AGUSTUS 2014 | 09:35 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Juli 2014 mencatat biaya eksplorasi preliminary mencapai Rp 1,3 miliar. Kegiatan eksplorasi Antam itu fokus pada komoditas emas dan nikel.

“Kegiatan eksplorasi emas dilaksanakan di Pongkor dan Papandayan (Jawa Barat), Batangasai (Jambi) dan dan Air Niru serta Telatang (Bengkulu),” ujar Sekretaris Perusahaan Antam Tri Hartono di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan, untuk wilayah Pongkor aktivitas eksplorasi Antam mencakup pemetaan geologi detail, percontoan batuan, percontoan inti bor dan pengukuran lintasan. Adapun kegiatan eksplorasi di daerah Papandayan di antaranya percontoan, pengujian menggunakan hand auger, percontoan inti tanah, percontoan spectral serta pengukuran magnet geofisik.


Untuk kegiatan eksplorasi di area Batangasai, Jambi, di antaranya pemetaan geologi detail, groundmagnet, studi struktur dan alterasi. Sedangkan kegiatan eksplorasi emas di Air Niru dan Telatang, Bengkulu mencakup pemetaan geologi semi detail, pemetaan geologi detail dan percontoan batuan.

Sementara eksplorasi nikel perseroan dilakukan di daerah Pomalaa, Sulawesi Tenggara terdiri dari pemetaan geologi semi detail, pengukuran density, pengukuran polygon, pemboran dan preparasi.

Untuk diketahui, awal tahun kemarin perseroan telah mengakhiri kegiatan penambangan pasir besi di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Proses pengakhiran tambang di Kutoarjo sebagai bagian dari implementasi good mining practices.

“Setelah lebih dari 25 tahun beroperasi, perseroan melaksanakan proses pengakhiran tambang di Kutoarjo,” kata Direktur Umum Antam I Made Surata.

Hal itu juga merefleksikan komitmen perseroan untuk memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan. Baik sejak awal kegiatan operasi hingga proses penutupan tambang dan pasca kegiatan tambang berakhir.

“Penambangan pasir besi di Kutoarjo yang dilakukan oleh Unit Pertambangan Pasir Besi (UPPB) Kutoarjo mulai berproduksi tahun 1987 dan memasuki fase pasca tambang tahun 2007,” ujarnya.

Pada November 2013, kata dia, perseroan mengakhiri kegiatan pasca tambang sesuai persetujuan Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo. Pada fase pasca tambang, perseroan menjalankan berbagai program pasca tambang.

“Kami sudah lakukan kegiatan reklamasi, revegetasi serta Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bagian dari pengelolaan lingkungan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” klaimnya. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya