Berita

PT Petrokimia Gresik

Bisnis

Petrokimia Gresik Minta Insentif Industri Semen

80% Bahan Baku Kimia Masih Impor
JUMAT, 15 AGUSTUS 2014 | 09:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

PT Petrokimia Gresik berharap pemerintah mencarikan jalan keluar bahan baku impor untuk industri bidang kimia dapat ditekan.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman mengatakan, kondisi industri di Indonesia yang bergerak di bidang kimia sangat memprihatinkan. Hal itu terlihat dari tingginya ketergantungan bahan baku yang diperoleh dari impor.

Ia mengatakan, sebanyak 80 persen bahan baku diperoleh dari impor. Adapun bahan baku tersebut banyak didapat dari wilayah Timur Tengah.


“Pohon industri kita untuk industri kimia rapuh, bolong-bolong. Harus kita dorong. Terutama hulu, kalau hulu berdiri dengan sendirinya hilir akan berkembang,” kata dia di Jakarta, kemarin.

Kondisi tersebut membuat banyak industri kimia yang tutup karena tertekan produk kimia murah yang masuk ke Indonesia yang berasal dari China.

Dengan kondisi yang seperti ini, Hidayat mengaku berat untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Sebab itu, dia berharap pemerintah mencari solusi untuk mengendalikan besarnya impor bahan baku.

Lalu, kesiapan sumber daya manusia (SDM) juga mesti dipersiapkan. Tidak hanya itu, pemerintah juga perlu memberikan insentif agar industri kimia nasional dapat berkembang.

“Dukungan fiskal penting, tax holiday dan lain-lain diperlukan industri hulu. Tidak mungkin orang investasi tanpa insentif,” tandas Hidayat.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen memberikan prioritas bagi pengembangan industri kimia dan logam melalui upaya strategis meningkatkan daya saing serta pertumbuhan industri dalam negeri. Saat ini, industri kimia masih bergantung pada bahan baku impor.

“Salah satu sektor yang dijadikan acuan pertumbuhan industri adalah kimia dan logam,” kata Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Harjanto di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, rantai nilai industri kimia terkait erat dengan sektor ekonomi produktif yaitu pangan, sandang dan papan. Termasuk penyediaan bahan baku berbagai industri hilir antara lain industri cat dan coating, elektronik serta otomotif.

Selain itu, di sektor industri logam, Kemenperin terus memperkuat program hilirisasi industri berbasis mineral tambang. Hal itu mampu menggerakkan perekonomian nasional melalui peningkatan nilai tambah, penguatan struktur industri, penyediaan lapangan kerja dan peluang usaha di dalam negeri. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya