Berita

Marshanda

Blitz

Marshanda, Tak Terima Divonis Bipolar Disorder II

SELASA, 12 AGUSTUS 2014 | 10:06 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Lima tahun ditangani Dokter Richard, baru-baru ini saja Chacha mencari second opinion. Disuruh manajer barunya berhenti minum obat.

Meski sudah saling mengklarifikasi, perseteruan Marshanda (Chacha) dan ibunya, Riyanti Sofyan, dinilai belum terang. Keterangan ibu dan anak ini nampak sama meyakinkan perihal kasus “jemput paksa” dan “pemasungan” yang dihebohkan pengacara OC Kaligis.

Namun ada satu benang merah di balik “ketidakstabilan” Chacha yang sesungguhnya sudah terjadi sejak kasus ngamuk dalam video di YouTube pada 2009. Yakni Chacha divonis dokter mengidap Bipolar Disorder II. Penyakit yang kira-kira ditandai dengan perubahan mood sangat ekstrem berupa depresi dan mania.


“Kaget. Aku kaget banget. Aku full of denial kalau aku sakit bipolar. Dari 2009, dokter Richard bilang, ‘Kamu tuh punya bipolar disorder II.’ Tapi dia bilang gitu tanpa tes tertulis, brain scan, dan lain-lain,” ungkap Chacha sekaligus menyanggah vonis dokter pribadi keluarga itu dalam acara Just Alvin, Minggu malam lalu.

Merasa sehat walafiat, Chacha mencari second opinion dengan memeriksakan diri kepada dokter lain. “Sejak saat itu, aku selalu minum obat. Pas aku cari second opinion kemarin ini, aku melewati tes banyak banget, nggak kayak dokter Richard,” lanjut calon janda satu anak ini.

“Hasilnya belum keluar. Aku lagi nunggu, tapi sejauh ini mereka bilang aku normal. Aku baik-baik aja,” tegasnya.

Mengapa setelah sekian lama, justru baru sekarang Chacha mencari second opinion mengenai penyakit tersebut?

“Karena selama ini biasanya urusan kayak begini aku serahin ke mama. Aku nggak pernah ngurusin ini. Teman-temanku juga nggak percaya aku bipolar. Aku ada life coach yang juga bilang kalau aku harus cari second opinion,”  terangnya.

Selama lima tahun terakhir, Chacha atas rekomendasi dokter Richard diharuskan mengkonsumsi obat setiap hari. Dia akhirnya berani memutuskan berhenti minum obat mulai Mei 2014.

“Bulan Mei kemarin, aku memutuskan berhenti minum obat atas dorongan teman aku juga. Dia bilang, aku pasti baik-baik saja kalau nggak minum obat. Dan ternyata, aku benar-benar baik-baik aja,” ucapnya.

Eks Motivartist ini juga menyayangkan sikap ibunda, kedua adik, dan keluarga besarnya yang beranggapan sama dengan dokter Richard.

“Dari dulu setiap kali aku kenapa-kenapa, selalu larinya ke obat, ke dokter, psikiater. Padahal, aku cuma butuh diterima. Aku cuma ingin orang-orang terdekat aku bisa terima aku yang lagi nangis. Aku cuma butuh empati,” tandas Chacha.

Keterangan lain datang dari Sandy. Manajer baru Chacha yang seolah disindir oleh Riyanti sebagai penyebab masalah. Dalam keterangannya, setelah empat bulan bersama, Sandy yang meminta Chacha berhenti minum obat. Sandy memiliki alasan tersendiri mengapa melarang bintang sinetron Bidadari itu menghentikan mengkonsumsi obat-obatan.

“Saya merasa, melihat, bahwa selama ini orang memandang Chacha berbeda, maksudnya dengan konotasi negatif. Tapi selama empat bulan bekerja sama dengan Chacha, termasuk menggarap musik. Saya selalu memandang semua dengan positif, saya tidak melihat negatif saja. Orang boleh memandang lain, tapi ada persepsi lain,” ujar Sandy.

Kembali ke Chacha. Ia mengemukakan alasan “ngamuk” lewat video yang diunggah ke YouTube, awal Agustus 2009 silam.

“Sebenarnya video YouTube yang waktu itu, itu hanya sebagian kecil dari kejadian yang aku alami secara keseluruhan yang lebih menyeramkan.

Menyeramkan itu kenapa? Karena aku sempat stres, nggak tidur dua minggu. Bayangin, orang nggak tidur dua hari saja nggak bisa, otaknya sudah hang. Lalu, Chacha dibilang stres. Tahu nggak waktu itu aku dibilang stres? Aku detoksifikasi, aku ngeluarin racun-racun dalam diri, aku tulis lagu, aku datangi Papa, aku ngomong ke Papa, aku hubungi kemudian aku ngomong kenapa begitu begitu,” beber Chacha.

“Aku juga ngomong ke Mama dengan cara baik-baik, dulu waktu Mama begitu Chacha sakit hati lho, aku dibenci, sampai ngomong baik-baik Chacha ditolak luar biasa rasanya.” ***

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya