Berita

chairul tanjung/net

Bisnis

Chairul Tanjung Jelaskan Keuntungan Hasil Renegosiasi dengan Freeport

Amandemen Kontrak Dilakukan Pemerintah Baru
KAMIS, 31 JULI 2014 | 07:54 WIB

Renegosiasi kontrak dengan perusahaan tambang Freeport akan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor tanah air. Secara keseluruhan, nilai ekspor mineral dan batu bara akan mendapat tambahan US$ 5 miliar hingga US$ 6 miliar.

"Trade defisit akan membaik. Current account defisit juga membaik. Freeport saja sampai akhir tahun ini bisa kontribusi sekitar US$ 1,5 miliar hingga US$ 2 miliar," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung yang biasa disapa Pak CT, dipetik dari JPNN.

Namun, menurut CT, penambahan nilai ekspor ini tetap membutuhkan waktu. Tidak bisa terjadi secara otomatis. Apalagi, sebelum ekspor, pemerintah akan mengawasi secara ketat apakah Freeport terlah memenuhi kewajibannya sesuai kesepakatan.


CT menerangkan, nota kesepahaman antara Freeport dengan Pemerintah dalam sidang kabinet sudah disepakati dan final. Saat ini prosesnya akan dilanjutkan dengan penandatanganan memorandum yang sifatnya teknis. Perundingan yang membuahkan hasil MoU akan diterjemahkan dalam amandemen kontrak karya yang ada. Namun, hal itu akan dilakukan oleh pemerintah yang baru.

"Kita mendapatkan banyak keuntungan luar biasa. Coba lihat, sudah luasnya (tambang) berkurang, royalti sudah naik, dan tidak sedikt naiknya. Dari 1 jadi 3,75 persen, lalu jadi 4 persen. Lalu dia (Freeport) bayar BK (bea keluar), tetap bikin smelter dengan uang jaminan. Jadi dalam situasi seperti ini, negara kita sudah dapat banyak benefit. Kecuali saya negosiasi untuk menurunkan income pemerintah," paparnya.

Sebaliknya, untuk menghadapi gugatan Newmont di pengadilan arbitrase, Pemerintah tetap berani. CT mengatakan tetap akan keras kepada Newmont.

"Dia (Newmont) kan ajukan gugatan ICSID (International centre for settlement of investment disputes), berarti kita juga harus berikan tanggapan di ICSID. Ada kemungkinan karena ada tempat lain di Unsitral (United nations commission on international trade law), dan bukan nggak mungkin kita akan menggugat Newmont di Unsitral. Dalam Kepres sudah mencantumkan itu," terangnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya