Berita

Raja Sapta Oktohari

Bisnis

Presiden Terpilih Mesti Siap Hadapi Kebijakan Ekonomi Jelang AEC

SELASA, 22 JULI 2014 | 09:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Indonesia saat ini mengha­dapi pilihan-pilihan kebijakan yang sulit. Perbaikan kebijakan subsidi, pembangunan infra­struk­tur dan banyak lagi peker­jaan rumah yang sudah menanti pemerintahan baru.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves me­ngatakan, Indonesia kini meru­pakan negara nomor 10 terbesar dunia dalam paritas daya beli yang disesuaikan. Namun, risiko per­lambatan pertumbuhan eko­nomi belakangan ini meningkat.

Menurut Chavez, para pe­nen­tu kebijakan perlu mengam­bil pilihan-pilihan yang sulit terkait re­formasi kebijakan yang dibutuhkan. Ini untuk mendorong tingkat per­tum­buh­an yang berkelanjutan dan mem­­balikkan perlambatan laju penge­ntasan kemiskinan.


“Pemerintah baru akan meng­hadapi lingkungan global yang terus beru­bah seiring dengan mere­da­­nya faktor-faktor pen­do­rong per­tumbuhan ekonomi selama de­kade lalu. Yaitu, ke­naikan harga ko­moditas dan rendah­nya biaya pendanaan global,” ujar Chavez, kemarin.

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berharap, transisi politik yang berjalan baik seiring dengan selesainya taha­pan Pilpers, dapat searah dengan transisi kebijakan eko­nomi pe­merintahan yang baru.

“Siapa pun presiden terpilih, kebijakan di bidang ekonomi men­jadi penting dan strategis bagi pemerintahan yang baru. Ka­rena bertepatan dengan agen­da ASEAN Economic  Com­mu­nity (AEC) 2015 secara efektif, seta­hun setelah presi­den baru dilan­tik,” jelas Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari kepada war­tawan di Jakarta, kemarin.

Menurut Okto, paling tidak ada tiga hal mendasar secara eko­nomi yang perlu menjadi fokus pre­siden dan wakil pre­siden terpilih diawal menjabat. Pertama, pem­bentukan tim ekonomi yang bisa menerje­mahkan rencana peme­rintah ke depan dan bisa bekerja sama dengan tim ekonomi peme­rintah sebelumnya.

Kedua, presiden terpilih ha­rus bisa segera mencanang­kan pro­gram 100 hari peme­rintahan de­ngan memasukan agenda AEC sebagai agenda prioritas. Dalam konteks ini, pemerintah harus bisa meli­batkan berbagai stake­holder ekonomi, termasuk kala­ngan pengusaha pemula.

Dalam konteks AEC, yang perlu dilakukan presiden terpi­lih adalah sinkronisasi peratu­ran pemerintah pusat dan daerah termasuk departemen terkait.

Ketiga, yang juga tidak kalah pentingnya untuk diupayakan, lanjut Okto, adalah instrumen penting yang  selama ini sudah terproses. Khususnya saat Men­ko Perekonomian masih Hatta Rajasa terkait Peraturan Pre­siden (Perpres) pengusaha pe­mu­la, yang oleh penggantinya Chairul Tan­jung akan di­kon­versi men­jadi skema regulasi yang dinamakan izin satu lembar.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya