Berita

ilustrasi

On The Spot

Husin, Bekas Napi Pelopori Perpustakaan Di Tengah Makam

KAMIS, 03 JULI 2014 | 09:13 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Husin hidup sebagai mantan narapidana. Sudah delapan kali dia merasakan dinginnya lantai penjara. Bahkan, sejak usia 13 tahun, tepatnya tahun 1969, dia sudah menjadi narapidana. Terakhir, dia keluar dari penjara Nusakambangan pada 1996; usai melalui masa hukumannya selama 9,5 tahun.

Siapa sangka, Husin yang kini menginjak usia 58 tahun, menjadi aktivis pendidikan. Dia sukses mengubah citra area pemakaman Rangkah, Surabaya, Jawa Timur, yang dulunya terkenal buruk menjadi lebih baik. Sebelum Husin datang, area itu selain menjadi tempat seks bebas. Berbagai tindak kriminal kerap terjadi di daerah itu.

Husin hadir di kawasan itu begitu menghirup udara bebas dari penjara Nusakambangan. Dari tangannya, telah lahir sebuah ruangan seperti pendopo berukuran 7 x 4 meter. Berada di area makam, di pendopo itu nampak dua rak buku berimpitan dan satu etalase mungil di beberapa sudutnya.

Sebuah Taman Baca Masyarakat (TBM) alias perpustakaan berhasil didirikan Husin. Tempat ‘sumber ilmu pengetahuan’ itu, menyembul di sela-sela nisan makam. Pemandangan pun menjadi sedikit ’’surealis’’.

Perpustakaan sederhana itu punya 700 buku. Mayoritas adalah buku pelajaran dan buku bergambar. Pengunjungnya pun tidak melimpah. Sekitar 25 orang setiap hari menyambangi TBM tersebut.

Karena ruangan perpustakaan itu terbatas, beberapa orang membaca dengan bersandar di batu-batu nisan di sekitar ruang baca mini tersebut. Sedikit kontras dengan beberapa perpustakaan bersuasana cozy yang bertebaran di perkotaan.

Pendirian perpustakaan itu pun tidak bisa dilepaskan begitu saja dari kiprah Husin. Selepas dari penjara, Husin memang memutuskan berubah.

Sisi negatifnya dibuang jauh-jauh untuk memberikan kesempatan bagi sisi positif berkembang. Secara berani, dia berusaha mengubah ‘gaya lama’ Makam Rangkah yang cenderung negatif. Seperti, aksi mabuk-mabukan yang dilakukan anak-anak muda di kawasan tersebut.

Husin juga berusaha masuk ke kalangan ibu-ibu untuk membentuk kelompok pengajian. Bapak empat anak itu juga mulai menjanjikan sebuah seragam pengajian untuk para ibu tersebut.

Sebagai mantan residivis, usaha Husin beberapa kali menemui hambatan. Susah betul merangkul kepercayaan warga Rangkah. Warga yang tidak suka kerap mengompori warga lainnya agar tidak begitu saja percaya kepada mantan napi tersebut.

Meski begitu, semangat Husin pantang kendur. Janji seragam pengajian itu baru tertunaikan setelah Yulyani, mantan anggota DPRD Surabaya, mengisi pengajian di areal makam tersebut pada 2009.

Setelah berhasil membangun kepercayaan warga, Husin ingin memajukan anak-anak yang tinggal di lingkungan makam itu. Mereka bukannya tidak pandai, hanya anak-anak tersebut tidak didukung fasilitas.

Secercah harapan itu muncul saat sejumlah mahasiswa mengadakan kuliah kerja nyata. Selain mengajarkan cara hidup sehat, para mahasiswa tersebut menyumbangkan beberapa buku untuk anak-anak Rangkah.

Husin yang menjadi Ketua RT di area Makam Rangkah pun berusaha mendirikan sebuah perpustakaan mini. Ketika itu dia hanya mempunyai 50 buku.

Perpustakaan itu pun tanpa rak. Karena itu, koleksinya hanya disimpan di sebuah kardus. Mereka yang ingin membaca pun harus duduk-duduk di batu nisan.

Tapi, kegigihan Husin tidak mandek. Dia tetap mengumpulkan buku-buku dari mahasiswa maupun dari yayasan-yayasan.

“Saya nggak apa-apa kalau disuruh minta-minta buku. Yang penting anak-anak kami di sini tidak ketinggalan ilmu pengetahuan yang seharusnya didapatkan mereka,’’ ungkap Husin.

Usaha itu dilakukan secara rutin. Bak pengemis yang mengais-ngais meminta-minta. Selama 1,5 tahun Husin berusaha melengkapi koleksi perpustakaannya. Sedikit demi sedikit bangunan semipermanen pun berdiri. Bangunan itu dibuat dari kayu dengan papan-papan membujur sebagai alasnya.

Kiprah tersebut sampai juga ke kuping Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Selama enam bulan Risma terus-menerus memberikan bantuan. Yakni, 2 lemari setinggi 1,5 meter dan meja. Perpustakaan yang hanya terdiri atas panggung papan itu pun diberi atap.

Dengan demikian, pengunjung dan koleksinya sama-sama terlindungi. Akhirnya, Januari lalu Rismwa meresmikan perpustakaan unik tersebut. Kepedulian Risma itu begitu membekas. Pada beberapa kesempatan, Husin selalu menyinggung bantuan walikota tersebut.

“Saya senang, ternyata wali- kota benar-benar mau peduli terhadap rakyat miskin, pemulung, yang tinggal di kawasan makam Rangkah ini,’’ ungkapnya.

Sebanyak 50 buku pada awal berdirinya perpustakaan itu kini sudah bertambah menjadi 700 buku. Anak-anak pun kian gemar membaca dan giat mewarnai.

Seorang petugas dari Pemkot Surabaya juga membantu menjadi penjaga saat jam kerja. Sebab, perpustakaan tersebut memang buka 24 jam.

“Siapa pun dan jam berapa pun. Jika ingin membaca buku, silakan. Saya nggak akan melarang. Sebab, perpustakaan tersebut didirikan memang untuk warga sekitar, tidak terbatas usia,” katanya.

“Mau baca siang, boleh. Malam sembari menikmati malam di kuburan, juga tidak dilarang. Asalkan, habis membaca dikembalikan ke tempatnya saja,’’ tambahnya.

Husin memang bertekad mengubah kawasan yang dulunya tenar dengan kesan negatif menjadi positif. Tekad itulah, yang telah mengubah hidupnya dari seorang mantan residivis menjadi aktivis pendidikan.

Bahkan, dalam aksinya itu banyak yang tidak tahu bahwa mantan napi itu sudah meraih beberapa penghargaan. Misalnya, penghargaan dari Save Our Street Child Surabaya dan Surabaya Sampoerna Foundation Scholarship. Itu semua diperoleh Husin lantaran kiprahnya membangun perpustakaan di tengah makam tersebut.

Kini Husin berharap semakin banyak orang yang peduli terhadap perpustakaan itu. Sebab, buku adalah aset ilmu yang berguna bagi masa depan. Ia masih bisa mengunjungi anak-anak di kemudian hari melalui lembar-lembar isinya.

Lafal Al-Quran Berkumandang Di “Sarang Penyamun”

Nuansa angker di area Makam Rangkah, Tambaksari, Surabaya seolah terhapus dengan suara pengajian yang kompak dikumandangkan sekelompok ibu-ibu. Lafal ayat-ayat suci itu semakin jelas ketika memasuki area makam.

Selain membuat perpustakaan di area makam, Husin, juga aktif membuat even keagamaan di area yang dahulu tenar dengan tindak kejahatan. Bahkan, Husin juga berstatis sebagai pembinda pengajian di area Makam Rangkah.

Pria kelahiran Bangkalan, Madura itu mengaku telah membangun kegiatan keagamaan itu sejak tahun 2000.  Husin memang cukup berperan pada keberadaan pengajian tersebut. Karena itu, dia didaulat menjadi pembina.

“Karena anggotanya ibu-ibu, biarlah ibu-ibu yang mengurus, saya mensuport saja,” ujar Husin.

Makam Rangkah bukan hanya komplek pemakaman yang berisi nisan-nisan. Sudah puluhan tahun, area itu menjadi tempat tinggal tidak tetap dengan bangunan semi permanen. Dirincikan Husin, yang tinggal di area itu, antara lain ; pemulung, gelandangan, PSK, pengamen hingga tukang monyet keliling. Berjalannya waktu, jumlah itu semakin berkurang.

“Dulu, di sini sarang penyamun,” katanya.

Bukan tanpa sebab Husin mempelopori kaum ibu untuk membentuk kelompok pengajian. Tujuannya, untuk memberi kesan bahwa penghuni kawasan itu tidak semuanya buruk.

Aksi yang yang dilakukan Husin tidak selalu berjalan mulus. Dia menceritakan, ada beberapa upaya dari beberapa masyarakat yang mencoba mempengaruhi warga lain agar tidak mengikuti kelompok pengajian yang dilakukannnya.

Memang, aksi yang dilakukannya mengundang beberapa dermawan yang ingin membantu aktivitasnya dalam bentuk materi. Mereka yang tidak suka, lanjut Husin, mengompori peserta pengajian kalau mereka dimanfaatkan untuk mendapatkan bantuan.

Semua tuduhan itu, kata Husin, tidaklah benar. Menurutnya, semua alokasi dana yang masuk untuk membantu mengubah wajah Makam Rangkah menjadi lebih baik, dialokasikan sepenuhnya untuk pembangunan.

Sebelum membangun berbagai kegiatan positif di Makam Rangkah, perjalan hidup Husin cukup kelam. Pria berkulit gelap itu mengaku sudah menjadi kriminalis sejak muda. Belum sempat lulus SD dia meninggalkan kota kelahirannya, menyeberang ke Surabaya.

“Saya ingin tahu Surabaya. Sampai di sini tak tahu jalan, terlantar. Akhirnya saya diasuh pencari puntung rokok,’’ cerita dia.

Sekitar tiga tahun Husin diasuh pemulung itu. “Setelah dia meninggal. Saya tak tahu arah sehingga terjebak pada pergaulan yang tidak benar,’’ katanya.

Sejak itu, segala aktifitas kriminalitas dia lakukan. Mulai menjambret, menodong, mencuri, sampai percobaan pembunuhan. “Dulu saya menganggap harta orang di jalanan itu juga harta saya,’’ katanya. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

UPDATE

Israel Lancarkan Serangan Darat ke Lebanon Barat Daya

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:05

Prabowo Disarankan Perbesar Anggaran Pertahanan

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:59

Lampaui Target, Peserta Pameran TEI ke-39 Tembus 1.460 Exhibitor

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:57

Khofifah Kuatkan Kehidupan Beragama Lewat Pesantren

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:49

Bikin Bingung Pemilih, Trump dan Istri Beda Pandangan Soal Aborsi

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:46

Tampung Keluhan Hakim, DPR Pertimbangkan Revisi UU Kehakiman

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:40

Pemberdayaan BRI Tingkatkan Skala Usaha Klaster Usaha Rumput Laut Semaya di Nusa Penida

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:34

Perdana, Wakil Myanmar Bakal Hadiri KTT ASEAN di Laos

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:26

Harga Pangan Bervariasi: Beras Turun, Minyak Goreng Naik

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:25

Bikin Ngeri, Timnas Jepang Panggil 22 Pemain di Eropa

Selasa, 08 Oktober 2024 | 15:24

Selengkapnya